Suara.com - Berbagai aktivitas manusia bisa menyebabkan pencemaran udara yang pada akhirnya berdampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup.
Pencemaran udara merupakan suatu kondisi udara yang mengandung senyawa kimia maupun biologi dalam jumlah banyak. Secara umum, pencemaran terbagi menjadi dua. Yakni pencemaran udara primer dan pencemaran udara sekunder.
Pencemaran udara primer disebabkan langsung dari polutan, seperti meningkatnya kadar karbondioksida akibat aktivitas pembakaran.
Sedangkan pencemaran udara sekunder terjadi karena reaksi kimia dari partikel-partikel polutan yang terjadi di atmosfer, seperti pembentukan ozon.
Meski begitu, penyebab pencemaran udara sebenarnya tidak hanya disebabkan karena aktivitas manusia. Dampak dari aktivitas alam juga bisa menyebabkan pencemaran
Misalnya, letusan gunung berapi yang menghasilkan abu vulkanik. Partikelnya yang sangat kecil dan dalam jumlah banyak, membuat abu vulkanik mudah tertiup angin.
Hujan abu vulkanik akan menutupi lagit disekitar area lereng gunung dan bisa memicu berbagai gangguan pernapasan apabila terhirup.
Selain bahaya bagi kesehatan, secara umum, pencemaran udara juga bisa berdampak terhadap lingkungan. Dikutip dari Ruang Guru, berikut berbagai dampak pencemaran udara yang merugikan manusia:
- Kualitas udara yang menurun akibat pencemaran bisa menimbulkan berbagai penyakit, terutama penyakit pernapasan.
- Letusan gunung berapi yang menimbulkan abu vulkanik juga membuat udara tercemar dan mengakibatkan hujan asam. Hujan asam mengandung sulfur yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Timbulnya efek rumah kaca, yakni peningkatan suhu bumi karena konsentrasi karbon dioksida dan karbon monoksida yang tinggi di atmosfer.
- Penggunaan produk pendingin ruangan yang mengandung CFC seperti freezer dan AC dapat merusak lapisan ozon yang pada akhirnya menyebabkan pemanasan global atau suhu bumi makin tinggi.
Demikian informasi terkait penyebab dan dampak pencemaran udara bagi manusia. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Kunci Capai UHC: Komitmen Pemerintah Lindungi Penduduk
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
7 Fakta Kereta Rata Pralaya, Pusaka Kraton Solo untuk Pemakaman Pakubuwono XIII
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik Pigmented untuk Kulit Sawo Matang, Mulai Rp50 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Azarine Mengandung Vitamin C untuk Kulit Remaja Berjerawat
-
Urutan Skincare Cowok Remaja hingga Dewasa Muda Biar Wajah Cerah: Ini Rekomendasinya
-
3 Zodiak Paling Beruntung soal Asmara di November 2025, Cinta Lagi Manis-manisnya
-
6 Model Frame Kacamata yang Stylish dan Keren di 2025, Mana Pilihanmu?
-
Kapan Jumat Kliwon Bulan November 2025? Catat Ini Tanggalnya