Suara.com - Pemerintah punya tugas untuk mengelola negara dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan, salah satunya kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal kerap dikeluarkan untuk membangun infrastruktur dalam negeri, seperti jalan, halte, terminal, stasiun, dan lain sebagainya. Dana yang digunakan juga berasal dari uang negara, berupa pajak.
Mengutip Ruang Guru, Sabtu (11/12/2021), kebijakan fiskal adalah suatu strategi atau kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran keuangan negara.
Lebih lengkapnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah yang memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.
Pemasukan yang diatur utamanya melalui pajak, dan pengeluaran yakni berupa anggaran yang dikeluarkan untuk menunjang program pemerintah.
Kebijakan fiskal berkaitan erat dengan kebijakan untuk meraih tujuan ekonomi tertentu melalui instrumen perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah.
Di Indonesia, kebijakan fiskal ada pada kewenangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa.
Baca Juga: Pegang Presidensi G20, Indonesia Akan Dorong Pemulihan Ekonomi Merata
Selain itu, ada beberapa tujuan lain dari kebijakan fiskal yakni:
1. Meningkatkan Potensi SDM dan Menurunkan Angka Pengangguruan
Salah satu masalah terbesar dalam perekonomian kita adalah tingginya jumlah pengangguran pada usia produktif. Kebijakan fiskal dapat menangani masalah tersebut melalui program peningkatan kualitas SDM masyarakat.
Dengan meningkatkan kualitas SDM, diharapkan tenaga kerja usia produktif memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai serta mampu bersaing di dunia kerja baik nasional maupun internasional. Hal ini secara tidak langsung mampu menaikkan taraf ekonomi negara.
2. Jaga Stabilitas Harga
Naik-turunnya harga kebutuhan sehari-hari tersebut bisa terjadi melalui berbagai faktor, mulai dari tingkat permintaan pasar, sampai cara-cara yang tidak dibenarkan seperti penimbunan stok sehingga menyebabkan kelangkaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
4 Rekomendasi Moisturizer untuk Meredakan Jerawat: Tidak Lengket, Bikin Kulit Sehat
-
Latar Belakang Keluarga Sabrina Chairunnisa, Ortu Sempat Tak Restui dengan Deddy Corbuzier
-
6 Prompt Gemini AI Tema Ulang Tahun: Estetik, Hasil Nyata dalam 5 Detik
-
50 Ucapan Hari Batik 2 Oktober 2025 untuk Berbagai Generasi, Langsung Share ke Medsos!
-
Sejarah Ponpes Al Khoziny, Bangunan Musala Ambruk saat Santri Salat Ashar
-
3 Zodiak Diprediksi Paling Hoki, Merdeka Finansial dan Banjir Cuan di Bulan Oktober 2025
-
Deretan Ponpes Tertua di Jawa Timur, Termasuk Al Khoziny yang Musalanya Roboh Telan Ratusan Korban
-
Ingin Wajah Cerah? Ini 5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Pemula, Mulai Rp20 Ribuan
-
Pernikahan Diisukan Retak, Sabrina Chairunnisa Sempat Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga: Syaratnya...
-
Promo Superindo Hari Ini 1 Oktober 2025: Diskon Kopi, Susu, dan Kebutuhan Harian