Suara.com - Puncak gunung salju di Indonesia hanya ada satu di Puncak Jaya, alias Carstenz Pyramid, sekaligus gunung tertinggi di Indonesia. Gletser-gletser kecil terdapat di Puncak yang memiliki ketinggian 4884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Mungkin terdengar tidak masuk akal, terdapat puncak gunung salju di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Namun, kondisi ini memang benar dan terjadi.
Puncak gunung yang diselimuti es atau lebih dikenal istilah gletser merupakan harta geografis bagi daerah tropis seperti Indonesia. Satu-satunya gletser yang menutupi puncak gunung salju hanya terdapat di Puncak Jaya, Barisan Sudirman, Papua.
Gletser memberikan limpasan berharga bagi petani dan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan gunung sebagai sumber air segar. Anak sungai yang mengalir keluar dari gletser bersifat abadi, yang artinya tak pernah mati dan selalu mengalir.
Mencairnya gletser yang menyelimuti puncak gunung salju di Indonesia beberapa tahun belakangan - dan beberapa gletser lainnya, seperti Puncak Kilimanjaro, Pegunungan Andes, Dataran Tinggi Tibet dan Himalaya.
Pencairan gletser ini karena efek dari perubahan iklim global. Hal ini karena naiknya suhu udara di puncak gunung dapat mengubah segalanya. Gletser hanya ada di daerah dengan suhu di bawah nol derajat Celcius.
Gletser yang terdapat di daerah tropis, seperti Puncak Jaya, Papua, adalah kawasan tercepat yang menanggapi perubahan iklim secara langsung. Mengapa demikian? Hal ini sehubungan posisi geografis yang berada di daerah paling hangat di dunia, tepatnya di garis khatulistiwa, dan hanya dapat hidup di daerah dengan ketinggian tertinggi yang terdingin di iklim tropis.
Saat terjadi hujan di sekitar kawasan puncak gunungs salju di Indonesia ini, atmosfer di atasnya akan menghangat. Kondisi ini membuat curah hujan turun bak salju.
Namun menurut beberapa penelitian NASA yang dirangkum oleh National Geographic Indonesia, kini hujan jatuh dalam bentuk air dan mempercepat pencairan es di puncak yang tertutupi gletser. Sehingga disimpulkan jika kawasan tropis kini lebih sedikit menopang es di titik ketinggian tertinggi.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Oknum Marbot Jadi Tersangka Dugaan Pencabulan
Kontributor : Yulia Kartika Dewi
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng