Suara.com - Ancaman perubahan iklim telah menjadi kekhawatiran global. Menurut Laporan Risiko Global 2022, masalah iklim masuk sebagai risiko jangka panjang teratas dunia.
Sementara perpecahan sosial, krisis penghidupan, dan perburukan kesehatan mental masuk dalam kekhawatiran jangka pendek global yang paling dominan.
Hal itu juga yang menjadi sorotan Presiden Direktur sekaligus CEO Marsh Indonesia, Douglas Ure. Kata Douglas, risiko global tersebut sangat relevan dengan keadaan di Indonesia, utamanya yang terkait dengan masalah iklim.
"Dalam beberapa hal, sebagian besar risiko yang disorot dalam laporan tersebut sangat relevan untuk Indonesia."
"Jika mempertimbangkan beberapa pendapat dalam laporan khusus untuk Indonesia dan Asia Selatan, maka peristiwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem menjadi agenda utama untuk Indonesia," ungkapnya saat dihubungi oleh Suara.com beberapa waktu lalu.
Namun tambah Douglas, ancaman pandemi yang berkelanjutan, risiko ekonomi, krisis dunia maya dan utang juga harus menjadi perhatian utama Indonesia.
Lebih lanjut, Douglas menyebut bahwa saat ini perusahaan dan pemerintahan di banyak negara telah menerima dan menyadari pentingnya aksi nyata untuk masalah perubahan iklim.
"Dalam banyak kasus, kami mengurangi meyakinkan klien tentang apa yang perlu dilakukan, tetapi bermitra dengan mereka tentang bagaimana kami dapat membantu mereka mencapai tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk mereka," tambah Douglas.
Laporan Risiko Global 2022 sendiri disusun dengan dukungan Dewan Penasihat Risiko Global dari Forum Ekonomi Dunia atau WEF.
Baca Juga: Benarkah Musik Metal Baik Untuk Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya
Di sisi lain, Managing Director WEF Saadia Zahidi mengatakan bagaimana disrupsi kesehatan dan ekonomi diprediksi akan memperburuk keretakan sosial.
"Kondisi ini menciptakan ketegangan di mana kolaborasi di antara masyarakat dan komunitas internasional akan menjadi fundamental untuk memastikan pemulihan global yang lebih merata dan cepat," tambahnya dikutip Suara.com siaran pers, Selasa (25/1/2022).
Sebagai perusahaan penyedia jasa profesional yang berkantor pusat di New York, Marsh juga melihat adanya konsekuensi bagi perusahaan yang dianggap tidak proaktif menanggapi isu lingkungan dan sosial yang berkembang di masyarakat.
"Kami melihat perusahaan yang proaktif dalam isu lingkungan dan sosial sebenarnya lebih sukses dan kompetitif. Hal ini bukan tidak terduga, orang ingin bekerja untuk perusahaan yang bertanggung jawab," tambah Douglas.
Jika perusahaan dianggap memiliki aturan yang abai dengan risiko-risiko global, maka besar kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kerugian.
"Jika Anda mengabaikan apa yang jelas merupakan eksposur risiko yang signifikan, maka kemungkinan besar Anda akan berada pada kerugian. Kami juga cenderung melihat lebih banyak masalah reputasi serta peningkatan risiko masalah dari regulator," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kabur dari Jakarta: Mengapa Kota Mandiri di Pinggiran Kini Jadi Rebutan Kaum Urban?
-
3 Rekomendasi Masker Rambut Andalan agar Lebih Sehat: dari Tipis Jadi Tebal!
-
Solidaritas Pasca-Banjir Bali, Merek Lokal Ini Ulurkan Bantuan untuk Ringankan Duka Warga
-
Peran Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya di MOP Beauty, Duduki Jabatan Vital
-
Cara Membersihkan Baju Putih Kelunturan, Modal Bahan Sederhana di Rumah
-
5 Rekomendasi Krim Malam Terbaik Mengandung Niacinamide, Bangun Tidur Kulit Lebih Cerah!
-
Lifestyle Terpopuler: Alasan Tasya Farasya Cerai, Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Digunjing
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil dengan Sekarang, Hasil Natural Bikin Mewek
-
Beda Kekayaan Widiyanti Putri Wardhana dan Ni Luh Puspa, Menteri vs Wakil Menteri Pariwisata
-
Tolak Penawaran Jadi Menpora, Begini Rekam Jejak Karir Raffi Ahmad Sedari Muda