Suara.com - Perhelatan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18 hingga 20 Maret disebut jadi ajang kebangkitan industri pariwisata Indonesia yang terhantam pandemi Covid-19.
Ini karena perhelatan ini berpeluang mendatangkan 100 ribu penonton di setiap para pebalap MotoGP berlaga, setelahnya penonton ini bisa plesiran di Lombok, seperti mengunjungi desa wisata.
Nah, bagi wisatawan internasional maupun domestik yang menonton MotoGP, bisa banget nih mengunjungi desa wisata di NTB berlibur setelah menonton pertandingan. Berikut daftarnya, mengutip siaran pers RedDoorz, Jumat (25/2/2022).
1. Desa Wisata Karang Pule
Karang Pule merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Di Desa Wisata ini, wisatawan dapat berinteraksi secara langsung dengan para pengrajin, mengenai cara pengolahan mutiara dari awal pengambilan mutiara, berupa bahan mentahnya hingga diproses menjadi cinderamata yang dijual di toko-toko milik warga itu sendiri.
Untuk dapat mengunjungi desa wisata ini, diperlukan perjalanan selama 40 menit dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) atau berjarak 33 kilometer dan 32 menit atau berjarak 22 kilometer dari Pelabuhan Lembar dengan menggunakan kendaraan pribadi.
2. Desa Wisata Gili Gede Indah
Desa Gili Gede Indah merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Baca Juga: Harga Lapak Naik dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 1 juta Lebih, Pedagang UMKM Mandalika Mengeluh Sepi
Desa wisata ini merupakan desa yang memiliki potensi wisata berupa marine tourism alias wisata bahari, di sana terdapat banyak pulau-pulau kecil yaitu Gili Asahan, Gili Rengit, Gili Layar, dan Gili Anyaran.
Gili-gili kecil tersebut terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Di desa wisata ini sudah terdapat beberapa akomodasi mulai dari homestay, dan villa untuk wisatawan yang ingin beristirahat.
Tidak hanya akomodasi, di desa Gili Gede Indah ini juga terdapat warung-warung kecil, toilet, pusat informasi, camping ground, dan pusat kesehatan, sehingga memudahkan bagi para wisatawan.
Untuk dapat sampai ke Desa Wisata Gili Gede Indah ini, diperlukan perjalanan selama 1 jam 37 menit atau 67 kilometer dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid atau 46 menit dari Pelabuhan Lembar dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Tempat ini pun dapat diakses menggunakan slow boat dengan waktu tempuh 30 hingga 35 menit dari Pelabuhan Tanjung Kelor.
3. Desa Wisata Labuan Buwun Mas
Buwun Mas merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat, provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Desa Buwun Mas berbatasan langsung dengan wilayah administratif Kabupaten Lombok Tengah di bagian timur, dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah selatan.
Desa Buwun Mas terkenal memiliki bukit yang indah, padang savana, dengan latar belakang perbukitan dan pantai yang menawan.
Untuk menuju ke desa ini dapat ditempuh dengan perjalanan selama 1 jam 24 menit atau 48 kilometer dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) dengan kendaraan pribadi dan jalan yang memadai.
4. Desa Wisata Labuhan Pelanggan
Pelanggan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini merupakan satu dari enam desa dan kelurahan yang ada di kecamatan sekotong.
Untuk sampai ke desa wisata ini, wisatawan dapat menempuh 59 menit atau berjarak 41 kilometer perjalanan dengan kendaraan dari Pelabuhan Lembar dan 1 jam 35 menit atau berjarak 72 kilometer dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).
Desa ini merupakan desa wisata berbasis marine tourism alias wisata bahari, dan juga desa ini memiliki wisata alam yang indah berupa bentang pantai yang luas, seperti Pantai Mekaki dan Pantai Selindungan.
Selain itu juga terdapat beberapa objek wisata alam berupa air terjun dan bukit yang dapat memanjakan mata wisatawan saat berkunjung ke tempat-tempat ini.
5. Desa Wisata Banyumulek
Desa Banyumulek merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Desa Wisata ini merupakan desa yang memiliki potensi wisata berupa kerajinan gerabah, karena Desa Banyumulek merupakan sentra kerajinan gerabah terbesar yang ada di Lombok.
Tidak hanya wisata gerabah, desa ini juga terkenal dengan Wisata Religinya, karena di sana terdapat Masjid yang unik yang bernama “Masjid Kembar Menara Tunggal”.
Desa Wisata Banyumulek ini juga sudah terdapat beberapa homestay untuk wisatawan yang ingin beristirahat atau pun menginap, homestay ini dikelola oleh masyarakat setempat.
Tidak hanya homestay, di Desa Banyumulek juga terdapat warung- warung kecil, toilet, pusat informasi, dan area wifi gratis.
Untuk menuju Desa Wisata Banyumulek ini, para wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, karena akses sudah cukup bagus.
Jika wisatawan datang dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), akan menempuh jarak sejauh 25,4 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 29 menit, atau akan menempuh jarak sejauh 14,4 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Pelabuhan Lembar.
"Kami juga telah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat agar dapat memberikan pengalaman desa wisata bagi para wisatawan yang akan mengunjungi Lombok, yang diharapkan juga dapat serta mendukung perekonomian masyarakat di sana,” timpal Fidel Ali, PR Manager RedDoorz Indonesia.
Berita Terkait
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
Momen Pebalap Marc Marquez Bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Kedatangan logistik MotoGP Mandalika 2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Seragam Korpri untuk PPPK Paruh Waktu: Regulasi, Hak, dan Kewajiban Pegawai
-
5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)
-
Mengintip Kekayaan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangga dengan Deddy Corbuzier Diisukan Retak
-
4 Rekomendasi Moisturizer untuk Meredakan Jerawat: Tidak Lengket, Bikin Kulit Sehat
-
Latar Belakang Keluarga Sabrina Chairunnisa, Ortu Sempat Tak Restui dengan Deddy Corbuzier
-
6 Prompt Gemini AI Tema Ulang Tahun: Estetik, Hasil Nyata dalam 5 Detik
-
50 Ucapan Hari Batik 2 Oktober 2025 untuk Berbagai Generasi, Langsung Share ke Medsos!
-
Sejarah Ponpes Al Khoziny, Bangunan Musala Ambruk saat Santri Salat Ashar
-
3 Zodiak Diprediksi Paling Hoki, Merdeka Finansial dan Banjir Cuan di Bulan Oktober 2025
-
Deretan Ponpes Tertua di Jawa Timur, Termasuk Al Khoziny yang Musalanya Roboh Telan Ratusan Korban