2. Anda Clingy, Posesif, dan Protektif
Jika Anda terus-menerus cemas bahwa pasangan Anda akan meninggalkan Anda, Anda bisa menjadi sangat lekat, posesif, dan bahkan protektif terhadap mereka. Anda telah mengembangkan gaya keterikatan yang cemas karena hubungan yang Anda miliki dengan pengasuh Anda di masa kecil.
Anda cenderung sangat mudah tersinggung. Anda selalu memeriksa ponsel pasangan Anda untuk mengetahui apakah mereka selingkuh. Anda juga khawatir jika mereka sering pulang terlambat. Perilaku cemas ini dapat membuat hubungan Anda tegang dan membuat Anda ditinggalkan.
3. Anda Terus Menuntut Kepastian Cinta
Jika Anda tumbuh dengan rasa tidak aman, Anda akan secara konsisten mencari jaminan dari pasangan Anda tentang perasaan mereka terhadap Anda. Anda juga cenderung membandingkan diri sendiri dengan mantan pasangan. Sekali lagi, ini bisa mencekik pasangan Anda. Selain ditinggalkan, kamu juga akan merasa tidak dicintai dan tidak penting.
4. Anda Terus Bertemu Pasangan yang Kasar
Anda memiliki keinginan bawah sadar untuk memperbaiki hubungan Anda yang rusak dengan ayah Anda. Karena itu, Anda secara tidak sadar tertarik pada pasangan yang egois dan kasar. Mengapa? Karena sikap mereka mengingatkan Anda pada ayah Anda, orang yang sangat ingin Anda senangi ketika Anda masih kecil atau muda.
5. Anda Tidak Ingin Sendiri Anda Tidak Pernah Single
Anda melompat dari satu hubungan romantis ke hubungan romantis lainnya tanpa jeda. Anda tidak peduli apakah Anda berakhir dengan pasangan yang baik atau kasar.
Baca Juga: Jabat Direktur Kursus Trading, Siapakah Sosok Ayah Indra Kenz?
Jika ini adalah jenis cinta yang Anda inginkan, Anda tidak akan pernah menemukan karakter unik Anda. Anda tidak akan pernah bisa memiliki hubungan yang sehat dan menjanjikan jika Anda tidak menyelesaikan masalah mendasar yang membuat Anda tidak nyaman sendirian.
Orang dengan daddy issues cenderung tidak cukup mencintai diri sendiri atau mencintai diri sendiri dengan cara yang salah. Ini pasti mempengaruhi setiap hubungan yang mereka miliki, baik itu keluarga, romantis, ramah, atau profesional.
Cinta harus menjadi jalan dua arah. Anda mencintai orang tersebut, dan orang tersebut membalas cinta Anda tanpa syarat apapun. Anda kemungkinan besar akan memiliki hubungan yang stabil dan penuh cinta jika Anda belajar mencintai diri sendiri dan menetapkan tujuan pribadi.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?
-
Tren Jadi Konten Kreator Bikin iPhone Tak Resmi Laris, Tapi Hati-Hati Risiko di Baliknya