Suara.com - Generasi muda yang berada di usia produktif punya tantangan untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental di tengah berbagai kesibukan bekerja.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), dalam empat tahun terakhir, rata-rata penduduk usia produktif menghabiskan waktu 41,49 jam per minggu untuk bekerja. Angka itu melebihi batas yang ditetapkan, yakni 40 jam seminggu. Penghitungan ini belum termasuk waktu tempuh yang dihabiskan untuk pergi dan pulang ke tempat bekerja, serta pekerjaan sampingan (side hustle) lainnya.
Dengan kesibukan tersebut, tak heran jika para generasi muda ini terkadang lupa untuk memperhatikan pola hidupnya agar tetap sehat. Padahal, pola hidup sehat di masa muda bisa menurunkan berbagai potensi dan risiko penyakit kritis yang juga turut berdampak pada kualitas hidup di masa lanjut usia.
Windy Riswantyo selaku VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life, menerangkan, “Fenomena gig economy yang semakin marak saat ini, terlebih pada generasi milenial, tentu perlu diimbangi dengan menjaga kesehatan, agar saat ini dan hari tua nanti penuh dengan rasa tenang. Oleh karena itu, dengan semangat #iGotYourBack, kami tidak bosan mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, dan menyiapkan masa depan dengan sebaik-baiknya.”
Nah, buat kamu para generasi muda yang ingin memiliki hari tua bahagia, yuk simak kiat berikut untuk menciptakan hidup berkualitas di masa tua.
1. Jaga kebugaran tubuh dengan aktif bergerak
Berolahraga teratur secara konsisten dapat membuat tubuh lebih bugar dan sehat. Namun, padatnya jadwal bekerja yang dihadapi milenial seringkali menjadi hambatan untuk meluangkan waktu berolahraga. Hal ini bisa disiasati dengan olahraga secar sederhana, misalnya luangkan 10-15 menit setiap pagi untuk latihan fisik di rumah dengan alat olahraga sederhana seperti
skipping, hand grip, dan dumbbell.
Ketika sudah berada di tempat bekerja, memastikan tubuh tetap aktif bergerak juga bisa dilakukan dengan beragam cara, misalnya naik turun tangga menuju ke ruang kerja, mengisi botol minum di ruang pantry, serta melakukan peregangan otot-otot setelah duduk dalam jangka waktu yang lama.
Selain bermanfaat untuk kebugaran, membuat tubuh aktif bergerak juga bisa membantu mencegah penyakit yang kerap kali muncul saat
memasuki masa tua, seperti penyakit jantung, stroke, kolesterol tinggi, osteoporosis, hingga diabetes.
2. Jaga kesehatan tubuh dengan cek rutin
Di tengah kesibukan, luangkan waktu untuk melakukan pengecekan kesehatan rutin (medical check-up) setidaknya 1 -2 tahun sekali. Selain karena biayanya yang dianggap cukup mahal, seseorang seringkali mengabaikan pentingnya medical check-up rutin karena khawatir saat mengetahui hasil pemeriksaan yang akan didapat.
Padahal pengecekan ini berguna untuk memastikan kondisi tubuh tetap sehat dan membantu penanganan yang lebih awal jika ada
indikasi penyakit tertentu di dalam tubuh. Pengecekan kesehatan yang sederhana dapat dilakukan sendiri, misalnya dengan memiliki timbangan berat badan, tensimeter, atau glucometer yang bisa digunakan secara rutin.
Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai batas normal, bisa segera konsultasikan ke dokter. Saat ini sudah banyak tersedia platform telemedisin yang membuat konsultasi dengan dokter bisa dilakukan di manapun. Namun perlu diingat, medical check-up menyeluruh di fasilitas kesehatan dan pemeriksaan dari dokter secara langsung sebaiknya tetap dilakukan agar informasi mengenai kondisi kesehatan tubuh bisa lebih terperinci.
3. Jaga asupan agar sesuai dengan kondisi kesehatan
Tidak semata-mata mencari asupan sehat, namun penting untuk mengonsumsi asupan sesuai kandungan nutrisi yang disesuaikan pada kondisi tubuh. Misalnya, makanan rendah gula untuk pengidap diabetes, rendah garam untuk pengidap hipertensi, atau makanan rendah lemak untuk seseorang dengan kadar kolesterol yang tinggi.
Bagi para milenial yang terkendala dengan keterbatasan waktu, saat ini banyak tersedia katering makanan dan minuman sehat yang bisa didapatkan melalui aplikasi pesan-antar online. Tidak jarang, katering tersebut mencantumkan informasi nutrisi yang terkandung dalam menu yang disajikan sehingga kita bisa dengan mudah menyesuaikan menu mana yang nutrisinya sesuai bagi tubuh.
Bagi milenial yang gemar berwisata kuliner, mencoba menu baru juga bisa menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan asal diimbangi dengan pilihan makanan yang bergizi, misalnya dengan memenuhi unsur karbohidrat, protein, mineral, lemak, dan vitamin.
4. Jaga kesehatan mental dengan orang-orang terkasih
Selain fisik, menjaga kesehatan mental juga perlu dilakukan agar pikiran tetap positif dan termotivasi dalam hidup. Menjaga kesehatan mental bagi para milenial dapat dilakukan melalui sosialisasi dengan keluarga, kelompok sebaya, atau komunitas.
Selain itu, mencurahkan hal-hal yang mengganjal di hati dan pikiran kepada orang-orang terdekat juga bisa dilakukan agar
terhindar dari stres. Para milenial yang terkendala kesibukan untuk bertemu dengan orang-orang terdekat bisa berkomunikasi melalui video call agar suasana berbincang dapat terasa lebih hidup.
Saat sudah memiliki waktu luang, ciptakan pula quality time bersama orang-orang yang dikasihi, misalnya dengan makan malam, nonton, atau traveling bersama.
5. Lengkapi dengan perlindungan atas penyakit kritis
Selain menjaga kesehatan fisik dan mental untuk menyiapkan hidup yang berkualitas di hari tua, para generasi muda juga bisa melengkapinya dengan memiliki asuransi yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis.
Umumnya, seseorang baru sadar akan pentingnya memiliki asuransi saat sudah mengidap penyakit tertentu. Padahal, memiliki asuransi dengan perlindungan atas penyakit kritis bisa disiapkan sejak masih dalam keadaan yang sehat agar siap untuk biaya perawatan medis yang cukup mahal. Asuransi penyakit kritis akan memberikan Uang Perlindungan untuk biaya perawatan.
Salah satu produk asuransi penyakit kritis yang bisa dimiliki adalah Flexi Critical Illness dari Astra Life. Produk asuransi ini akan memberikan perlindungan atas tiga penyakit kritis yaitu stroke, jantung, dan kanker termasuk kanker tahap awal, dengan memberikan Uang Perlindungan hingga Rp2 miliar tanpa perlu cek medis. Nasabah juga bisa mengatur sendiri harga premi dan besar Uang Perlindungan sesuai kebutuhan, sehingga asuransi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan di setiap tahapan hidup nasabah.
Bagaimana, apakah 5 hal di atas sudah kamu persiapkan sebagai bekal di masa tua nanti?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Perjalanan Mualaf Deddy Corbuzier Sebelum Menikahi Sabrina Chairunnisa
-
5 Fakta Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Ambruk: Telan Korban Jiwa, Belum Punya IMB?
-
Tidur Nyaman dan Sehat: Vacuum Springbed Jadi Solusi Praktis untuk Hidup Urban
-
Seragam Korpri untuk PPPK Paruh Waktu: Regulasi, Hak, dan Kewajiban Pegawai
-
5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)
-
Mengintip Kekayaan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangga dengan Deddy Corbuzier Diisukan Retak
-
4 Rekomendasi Moisturizer untuk Meredakan Jerawat: Tidak Lengket, Bikin Kulit Sehat
-
Latar Belakang Keluarga Sabrina Chairunnisa, Ortu Sempat Tak Restui dengan Deddy Corbuzier
-
6 Prompt Gemini AI Tema Ulang Tahun: Estetik, Hasil Nyata dalam 5 Detik
-
50 Ucapan Hari Batik 2 Oktober 2025 untuk Berbagai Generasi, Langsung Share ke Medsos!