Suara.com - Jakarta identik dengan deretan gedung-gedung pencakar langit dan segala kemewahannya. Namun di balik kemewahan dan modernitas Jakarta, hal-hal berbau kebudayaan masih kerap dimunculkan.
Salah satunya adalah hal-hal yang berbau kebudayaan Betawi, suku asli yang lahir dan tubuh di Ibukota Jakarta.
Adalah Andi Supardi, seniman Betawi kelahiran 1960 yang sampai sekarang masih aktif dalam melestarikan budaya Betawi di tengah megahnya kota Jakarta.
Andi mengatakan, alasan dirinya mempertahankan kebudayaan Betawi sendiri karena turun temurun dari kakek dan neneknya. Ia pun merasa memiliki tanggung jawab untuk tetap mewarisi kebudayaan Betawi tersebut.
"Kebetulan saya turun temurun dari kakek nenek saya, yang kemudian bagaimana saya untuk mempertahankan seperti itu walaupun anak-anak di zaman sekarang ini pro dan kontra, suka dan gaknya, lebih suka dengan budaya lain," ucap Andi kepada Suara.com, Rabu (22/06/2022).
Banyaknya generasi muda yang lebih menyukai kebudayaan negara lain membuat Andi merasa sedih. Menurutnya, generasi muda boleh menyukai budaya lain tetapi jangan melupakan miliknya sendiri.
Selain itu Andi menegaskan, melestarikan budaya itu bukanlah suatu hal yang kampungan atau ketinggalan zaman. Apalagi pemerintah juga turut andil dalam mengenalkan kebudayaan dalam sistem pendidikan, sehingga kebudayaan bisa terus berkembang.
"Kesenian tradisi itu jangan beranggapan kampungan, ketinggalan zaman, tergantung manusianya. Kalo dari Pemprov DKI menekankan kepada pihak pendidikan seperti apakah di sekolah ada ekskul tari, musik tradisional gitu, itu bisa berkembang, karena kesenian tradisional itu jati diri Bangsa," tutur Andi.
Andi sendiri memiliki sanggar tari “Kinang Putra” yangg saat ini masih sering tampil di berbagai acara. Sanggar Kinang Putra sendiri juga tergabung dalam organisasi Lembaga Kebudayaan Betawi.
Baca Juga: Masyarakat Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19 Gratis di Jakarta Fair
Untuk kebudayaan yang digeluti, Andi dan sanggarnya berfokus pada seni tari, gambang kromong, dan topeng. Namun, untuk beberapa acara yang meminta untuk tampil kesenian tertetu, pihaknya juga siap menerimanya.
Saat ini anggota yang telah tergabung di sanggarnya kurang lebih sekitar 80 orang dari berbagai jenjang usia.
Andi berharap, generasi muda sekarang dapat lebih menghargai kebudayaan milik negara sendiri. Selain itu, ia juga berharap banyak yang semakin melestarikan budaya agar kebudayaan yang ada tidak hilang.
Terakhir, Andi memberikan pesan teruntuk generasi muda melalui dua penggal pantun berikut ini;
"Beli buku di Jalan Otista, ke Jakarta ke Surabaya, jangan ngaku jadi anak Jakarta, kalo kagak cinta seni budaya. Ada ikan namanya tenggiri, dimasak sore dimakan pagi, lestarikan budaya Negeri, kalo bukan kita siapa lagi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan
-
5 Sepatu Lokal Mirip Loro Piana Versi Lebih Murah untuk Gaya Old Money
-
7 Sepatu Lari Lokal Ini Punya Bantalan Hoka Original Banget, Cocok untuk Long Run
-
7 Ritual Body Care Ala Amanda Zahra, Rambut Halus Kulit Glowing Hasil Realistis