Suara.com - Memiliki anak kerap jadi salah satu tujuan menikah. Tapi, bagi sebagian pasangan, ada pula yang sepakat untuk tidak memiliki anak, atau child free, setelah menikah.
Terlepas dari ada atau tidak adanya masalah kesehatan, child free sebenarnya termasuk hak reproduksi bagi perempuan.
Direktur Eksekutif Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Nanda Dwinta mengatakan bahwa perempuan memiliki hak penuh atas dirinya sendiri, terutama dalam mempersiapkan diri untuk hamil.
"Bagaimana perempuan dengan situasi dirinya, baik karena aspek kesehatan, peran sosial, ekonomi, dia harus bisa membuat keputusan. Artinya, dia bebas membuat keputusan untuk melakukan kesiapan," kata Nanda ditemui suara.com usai acara diskusi Gender Equality and Disability Working Group (GEDWG) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Nanda, keputusan child free juga tidak berarti akan berlaku permanen. Sebab, keputusan itu sangat berkaitan dengan kesiapan dan dukungan dari dirinya sendiri juga pasangan.
"Mungkin sekarang dia belum siap, tapi itu kan sesuatu yang mungkin bisa berubah. Ketika dia sudah merasa siap dan sudah ingin, mungkin dia qkan punya anak. Menurut saya itu bukan sesuatu yang seterusnya, tetapi kita harus memahami situasi kesiapan itu berbeda-beda setiap orang, tidak bisa disamakan," tuturnya.
Hal yang masih belum banyak dipahami oleh masyarakat, kata Nanda, ialah menganggap bahwa hamil hanya tanggung jawab dari perempuan.
Walaupun memang hamil menjadi kodrat bagi perempuan, tapi kesetaraan gender untuk sama-sama mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan menjadi tanggung jawab bersama.
YKP mencatat bahwa angka kematian pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi. Sekitar 305 per 100 ribu penduduk. Salah satu yang menjadi faktor adalah akibat belum setaranya layanan kesehatan antara perempuan dan laki-laki.
Baca Juga: Termasuk Seks, Simak 5 Kebiasaan yang Bisa Ganggu Kesehatan Vagina
"Kalau gender itu bisa dilakukan siapa saja. Harusnya kalau dia memahami gender, misalnya saja adalah memutuskan kehamilan bukan hanya perempuan yang memberikan perhatian, tapi ada pasangan laki-laki. Kalau paham itu, dia harus memberikan dukungan dan ini tanggung jawab bersama, bukan sekadar hanya untuk perempuan saja," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Daftar Promo Makanan Spesial Akhir Tahun 2025, Hidangan Jepang hingga Kopi Kekinian
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun
-
4 Sepatu Lokal untuk Futsal dan Minisoccer yang Lebih Murah dari Adidas
-
Ide Hadiah Tukar Kado untuk Rekan Kerja di Kantor yang Pasti Disukai
-
5 Rekomendasi Moisturizer Hyaluronic Acid untuk Bikin Wajah Glass Skin
-
Bye Aslam! 7 Vitamin Daya Tahan Tubuh Dewasa di Apotek, Aman untuk Lambung
-
5 Sandal Jelly Lokal Mirip Brand Melissa, Anti Jepret Harga Lebih Terjangkau
-
9 Sepatu Running Lokal Full Black Kualitas Dewa: Nyaman Buat Lari, Stylish Buat Nongki
-
Ini Jalur Alternatif Puncak Naik Motor Hindari Car Free Night, Bebas Macet di Malam Tahun Baru
-
5 Destinasi Viral di Pandeglang selain Wisata Pemandian Cibama, Hidden Gems Wajib Didatangi!