Suara.com - Kian hari dunia digital terus berkembangan. Selayaknya dunia nyata, dunia digital juga memiliki budaya . Rendahnya budaya bermedia digital membuat seseorang tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, hingga provokasi yang mengarah pada segresi sosial (perpecahan/polarisasi) di ruang digital.
"Di dunia digital itu semuanya borderless atau tanpa batas, artinya setiap budaya bisa membaur dalam satu ruangan besar. Kalau terjadi saling sindir, ini karena mungkin ketidaktahuan tentang bagaimana cara bersikap di dunia digital,” kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Ketika mempelajari ilmu komunikasi, lanjut dia, yang namanya budaya pasti baik. Hal ini yang harus diingat.
“Kalau kita share yang baik-baik, pasti tidak akan bermasalah dengan budaya lainnya,” ujarnya.
Loina mengatakan, jika setiap orang mengetahui budaya bersifat baik, maka tidak akan terjadi bentrokan di dunia digital maupun nyata. Dia pun mendorong setiap orang berpikir kritis ketika berada di dunia digital. Setiap orang harus memikirkan secara matang sebelum menulis atau berbicara di dunia digital. Apalagi rekam jejak di dunia digital abadi.
“Di dunia nyata, yang cuman bertemu dan tidak bertemu lagi, kita harus berhati-hati. Apalagi di dunia digital, yang jejaknya sampai lama,” katanya.
Sebagai informasi Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan SiberKreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
25 Pantun Natal dan Tahun Baru 2026, Gaya Baru Beri Ucapan Anti Mainstream
-
7 Rekomendasi Sandal Recovery Run Terbaik, Kualitas Premium untuk Pemulihan Kaki Instan
-
5 Parfum Lokal Pria yang Disukai Wanita, Wanginya Bikin Kaum Hawa Klepek Klepek
-
5 Shade Cushion untuk Kulit Kuning Langsat, Anti Abu-Abu dan Kusam
-
7 Sepatu Lokal Mirip Onitsuka Tiger Ori: Kualitas Tak Kalah, Harga Ramah di Kantong
-
Cara Mengecilkan Perut Buncit Dalam 1 Minggu, Fokus Olahraga dan Pola Makan
-
Rekomendasi 6 Mineral Sunscreen Terbaik dengan SPF Tinggi untuk Sehari-hari
-
Liburan Akhir Tahun Nggak Kemana-mana, Yuk Simak Beberapa Tips Betah di Rumah!
-
8 Cara Membedakan Moisturizer La Roche-Posay Cicaplast Baume B5+ Asli dan Palsu
-
24 Desember 2025 Apakah Libur? Simak Tanggal Merah dan Long Weekend Natal