Suara.com - Polemik dugaan penyelewengan dana donasi oleh yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih lembaga donasi penyalur bantuan.
Pasalnya, niat masyarakat untuk berderma dan menyisihkan hartanya untuk membantu mereka yang membutuhkan akan salah sasaran jika dana tersebut diberikan pada lembaga yang tidak amanah, berkaca dari dugaan kasus tersebut.
Lantas, bagaimana supaya dapat terhindar dari lembaga donasi yang bermasalah dan tidak transparan? Berikut tips memilih lembaga donasi penyalur bantuan yang terpercaya.
1. Periksa legalitas atau kepastian hukum
Legalitas atau status hukum dari lembaga tersebut menjadi salah satu ciri utama bahwa penyalur bantuan tersebut terpercaya.
Status hukum menjadi salah satu jaminan bahwa dana yang dihimpun dari para donatur sudah terikat oleh hukum supaya dapat digunakan sebagaimana mestinya yakni benar-benar dialokasikan ke mereka yang membutuhkan.
Adapun dengan adanya status hukum, maka sebuah lembaga penyalur bantuan juga tak luput dari terikat oleh audit atau pemeriksaan agar penggunaan dana dari para donatur benar-benar transparan.
2. Lihat rekam jejak
Selain itu, kita dapat melihat rekam jejak dari lembaga penyalur bantuan yang bersangkutan. Kita dapat melihat dari testimoni para donatur sekaligus para target donasi.
Baca Juga: Heboh Kasus ACT, PPATK Minta Donatur Hati-hati saat Menyumbang
Kita juga dapat melihat apakah lembaga penyalur bantuan tersebut pernah terjerat dengan masalah atau tidak seperti contohnya ketidaktransparan penggunaan dana, dana digunakan oleh pihak pengelola, dana dialokasikan ke pihak lain yang dituding tidak layak, dan lain-lain.
3. Adanya transparansi dana yang detil dan berkala
Salah satu untuk menilai apakah dana yang dihimpun dari para donatur sudah transparan, maka lembaga penyalur dana harus menyusun laporan penggunaan dana yang detil dan berkala.
Detail dimaksudkan agar jelas uang tersebut digunakan untuk membeli apa dan dialokasikan untuk apa, misal membeli beberapa paket sembako ke penerima donasi, dana pembangunan rumah ibadah yang memerlukan material sekian Rupiah, dan lain sebagainya.
Berkala dimaksudkan agar tiap dana yang masuk dari para donatur, maka pergerakan uang dapat dilihat secara real-time sehingga meminimalisir celah untuk penyelewengan dana.
4. Melihat proporsi alokasi dana yang disalurkan dengan biaya penyaluran
Idealnya, dana yang disalurkan harus lebih besar ketimbang biaya penyaluran. Hal tersebut diperuntukkan agar dana dari para donatur secara proporsional memang benar-benar dialokasikan ke penerima bantuan.
5. Melihat bukti penyaluran dana
Terakhir, lembaga penyalur dana yang baik harus mendokumentasikan penyaluran dana. Hal ini bukan semata-mata untuk pamer, namun sebagai bentuk akuntabilitas.
Dari dokumentasi penyaluran dana, kita dapat melihat jika memang dana yang disalurkan secara maksimal. Kita juga dapat melihat kualitas bantuan yang diberikan melalui dokumentasi tersebut.
Itulah beberapa tips untuk memilih lembaga donas penyalur bantuan yang terpercaya. Semoga bermanfaat dan selamat berderma.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Heboh Kasus ACT, PPATK Minta Donatur Hati-hati saat Menyumbang
-
Dorong Pembentukan UU Charity, Legislator PKB Sebut Kezaliman ACT Cederai Nilai Kemanusiaan
-
Forum Zakat Tegaskan ACT Bukan Bagian Dari Ekosistem Pengelola Zakat
-
ACT Langgar Fatwa MUI Terkait Zakat, Dana Operasional Lebih Besar dari Aturan
-
7 Fakta Seputar Dugaan Penyelewengan Dana Umat ACT, Densus 88 Ikut Turun Tangan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah
-
Sepatu Lari vs Sepatu Jalan: Kualitas Mempengaruhi Kinerja?
-
Daftar 53 Aset Tanah dan Bangunan Yusril Ihza Mahendra, Tersebar dari Belitung hingga Jepang
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Sebelum Diangkat Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Kerja Apa?