Suara.com - Kualitas tidur dan seks saling berkaitan satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa orgasme, baik dari seks dengan pasangan atau masturbasi, dapat membuat tidur lebih nyenyak.
Selain seks mempengaruhi tidur, tidur juga mempengaruhi kehidupan seks seseorang. Tidur untuk waktu yang lebih lama telah dikaitkan dengan hasrat dan gairah seksual lebih tinggi. Sementara kurang tidur dapat mengurangi hasrat tersebut.
Selain itu, pria dengan jam kerja yang mengganggu waktu tidur atau hidup dengan gangguan tidur tertentu, berisiko lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi.
Terkait dengan seks, bukan hanya menjadi peran organ vital. Tapi, kerjasama sistem saraf, peredaran darah, dan endokrin. Ada juga unsur psikologis yang melibatkan pikiran dan emosi yang terjadi selama aktivitas seksual.
Dikutip dari Sleep Doctor, penelitian menunjukkan bahwa orgasme dapat membantu orang tertidur. Setelah klimaks seksual, tubuh melepaskan hormon, seperti oksitosin dan prolaktin, yang meningkatkan perasaan puas dan bahagia.
Pada saat yang sama, produksi kortisol atau hormon yang menginduksi kewaspadaan dan kegembiraan akan menurun setelah orgasme. Kombinasi proses hormonal itu membuat orang merasa lelah dan siap untuk tidur.
Merasa mengantuk setelah orgasme tidak terbatas pada berhubungan seks dengan pasangan. Penelitian juga mengaitkan tidur yang lebih baik dengan orgasme melalui masturbasi.
Kualitas tidur juga dapat mempengaruhi aktivitas seksual. Tidur berkualitas sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk seksual. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam untuk merasa segar dan cukup istirahat di pagi hari.
Tidur yang sehat juga terkait dengan suasana hati, tingkat energi, dan aspek lain dari kehidupan sehari-hari yang dapat secara langsung atau tidak langsung memengaruhi aktivitas seksual.
Baca Juga: Ini Penyebab Wanita Sering Memalsukan Orgasme saat Hubungan Seks
Kurang tidur dapat menurunkan hasrat dan gairah seksual. Tidur hanya satu jam lebih setiap malam membuat seseorang 14 persen lebih mungkin untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan pada hari berikutnya.
Meskipun tidur lebih lama dapat mengurangi gairah genital, orang yang memiliki durasi tidur lebih lama setiap malam melaporkan tingkat gairah yang lebih tinggi daripada mereka yang memiliki durasi tidur lebih pendek.
Gangguan tidur juga dapat berdampak negatif pada aktivitas seksual. Banyak gangguan tidur dianggap berkontribusi pada masalah saluran kemih atau kesulitan mempertahankan ereksi, keduanya dapat mengganggu fungsi seksual.
Gangguan ini termasuk insomnia, apnea tidur obstruktif, gangguan kerja shift, dan sindrom kaki gelisah. Selain itu, perasaan depresi dan kecemasan yang sering terjadi saat malam atau periode kurang tidur juga dapat menyebabkan disfungsi seksual.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow