Karbohidrat dan gula telah menjadi musuh penurunan berat badan. Karena teori ini, banyak pelaku diet memotong kedua makanan ini dari diet mereka.
Namun, penelitian saat ini menantang teori ini dengan klaim bahwa memotong karbohidrat dapat memengaruhi kesehatan.
Efek Memotong Karbohidrat dari Diet
Menurut WebMD, karbohidrat adalah nutrisi penting dalam tubuh, yang akan diubah menjadi glukosa atau gula tubuh untuk menghasilkan energi.
Artinya, ketika kamu mengikuti diet yang sangat rendah karbohidrat seperti diet keto, tubuh akan masuk ke ketosis nutrisi.
Selama ketosis, hati akan memecah lemak dan membuat keton yang dapat digunakan tubuh sebagai alternatif untuk menghasilkan energi agar berfungsi.
Pertama, kamu akan kehilangan berat air karena ketika kamu memotong karbohidrat, itu akan menghapus glikogen yang tersimpan dalam tubuh sebelum beralih ke ketosis.
Glikogen disimpan dengan air di tubuh, jadi ketika kamu menggunakan simpanan glikogen, air itu juga dihilangkan.
Konsekuensi yang tidak menguntungkan adalah bahwa berat air yang hilang kembali ketika kamu mulai makan karbohidrat lagi, karena tubuh akan mengisi kembali simpanan glikogennya.
Baca Juga: Ilham Ramadhyan Umumkan Pisah Dengan Pendekar United, Ricardinho dan Atta Halilintar Komentar Begini
Ini berarti jika kami ingin kehilangan lemak, kamu mungkin harus mengikuti diet seperti itu selama lebih dari dua atau tiga minggu.
Ini karena diyakini butuh dua hingga tiga minggu untuk ketosis bangkit dan membakar lemak.
Selain itu, kamu mungkin mengalami hal berikut ketika kamu memotong karbohidrat dari dietmu.
1. Kabut Otak
Kamu mungkin merasa kesulitan konsentrasi atau masalah dengan ingatan karena tubuh berjuang untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Apalagi glukosa adalah sumber energi utama otak.
2. Kembung
Kamu mungkin mengalami kembung saat diet rendah karbohidrat karena kekurangan serat. Namun, ini mungkin hilang dalam beberapa minggu, terutama jika kamu menghidrasi dan makan sayuran non-tepung berserat tinggi.
3. Nafas Bau
Ketika tubuh kamu menggunakan asam lemak, ia melepaskan keton melalui napasmu. Ini mungkin membuat napas berbau manis atau buah dan terasa seperti apel yang membusuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Bibir Gelap Cocoknya Pakai Lipstik Apa? Ini 6 Pilihan Terbaik, Harga Mulai Rp25 Ribuan
-
5 Pilihan Sepatu Badminton Lokal Murah Terbaik, Cocok untuk Pemula sampai Pro
-
Indonesia Tourism Outlook 2026: Mengintip Strategi Baru Pariwisata Berkelanjutan!
-
4 Zodiak Paling Bahagia Bulan November Ini: Cancer, Semesta Sedang Berpihak Padamu!
-
5 Shio Paling Beruntung Bulan November, Karier Melejit Finansial Membaik
-
Sepatu Batik untuk Sepak Bola? Ortuseight dan Beckham Putra Satukan Budaya dan Lapangan Hijau!
-
Terpopuler: Onad dan Istri Ditangkap, Tuntutan Pembunuh Aktor Sandy Permana Jadi Sorotan
-
7 Alasan Generasi Muda Harus Pertimbangkan Tinggal di Pusat Kota: Nomor 4 Bikin Tenang!
-
5 Shio Paling Hoki di Keuangan selama November 2025, Kamu Termasuk?
-
Warna Bisa Ubah Mood Rumah, Ini Tren Baru yang Lagi Jadi Sorotan