Suara.com - Ada sebuah adegan di acara TV berjudul 'Love Island', di mana seorang kontestan mengatakan pada kontestan lainnya kalau mantan pacarnya "selibat".
"Kenapa?" jawab kontestan lainnya, "apa itu?"
Kontestan tersebut tidak seorang diri. Banyak orang tidak memahami arti selibat.
Di TikTok, menjadi selibat dan keputusan untuk tidak berhubungan seks sedang menjadi tren.
Video tentang kedua topik ini bisa ditonton jutaan orang.
Dalam video-video itu dua topik ini dijelaskan oleh orang-orang yang menjelaskan mengapa mereka memilih untuk tidak melakukan seks atau menjadi 100 persen selibat.
Dan ya, selibat berarti tidak melakukan apa pun yang berbau seks. APA PUN itu!
Mereka yang memilih untuk selibat
Tidak sedikit remaja Australia yang memilih selibat.
Alasannya beragam, mulai dari karena ingin pulih dari trauma hingga fokus pada hal lain selain seks dan pacaran.
Baca Juga: Terpopuler: Cara Berhubungan Seks di Usia 50 Tahun ke Atas Hingga Ibu Hamil Makan Mi Instan
Maddie, 25 tahun, adalah salah satu remaja Australia yang sudah selibat selama 18 bulan.
"Saya coba evaluasi kembali bagaimana perilaku saya kalau lagi berpacaran dan mencoba mengontrol keputusan saya," katanya.
Menurutnya selama ini semuanya berjalan baik, Maddie juga masih suka pergi berkencan.
"Tapi mereka sejauh ini pengertian," katanya.
"Ini pengalaman yang menyadarkan saya akan banyak hal dan mengajarkan saya punya nilai lebih dari tubuh saya."
Bagi Caroline, selibat adalah cara ia memulihkan diri dari pelecehan seksual yang dialaminya.
"[Psikolog saya] menyarankan agar saya menyisihkan waktu enam bulan untuk diri sendiri, sebagai cara detoks dari kejadian masa lalu."
Becky, yang kini berusia 20 tahunan, memutuskan untuk berhenti berhubungan seks selama dua tahun.
"Sebelumnya, saya sering sekali melakukan one-night stand dan menikmati seks," katanya.
"Dan untuk saya, keputusan ini bukan hanya selibat seks atau soal fisik. Tapi juga selibat dalam perasaan dan hal-hal berbau romantis."
Seperti Caroline, alasan Becky menjadi selibat adalah karena pernah memiliki hubungan yang 'toxic'.
Awalnya, bagian tersulit baginya adalah menolak seks, tapi ia mengaku perlahan-lahan terbiasa.
Alasan memilih selibat
Secara tradisional, selibat berarti tidak berhubungan seks sebelum menikah,
Namun kini remaja mengartikannya sebagai keinginan untuk membangun hubungan tulus dengan pasangan mereka.
Di TikTok, banyak yang menyalahkan "kebudayaan hookup" sebagai alasan mereka tidak berhubungan seks.
Lauren Rosewarne, pakar gender dan seksualitas di University of Melbourne, mengatakan remaja seringkali kewalahan dengan adanya peluang berhubungan seks.
"Anda berdiri di depan banyak hidangan dan berpikir, 'Saya tidak bisa menentukan, saya pusing dan kewalahan'."
Tapi menurutnya terlalu banyak pilihan bukan satu-satunya alasan orang-orang menjadi selibat.
"Kita juga ingin menaikkan standar," katanya.
"Ada yang bilang, 'Saya tidak mau bersama orang yang tidak memuaskan saya secara seksual.'"
"Yang lain mengatakan, 'Saya tidak mau berhubungan seks cuma untuk berhubungan seks, saya mau seks yang penuh arti."
Maddie masih ingin berkencan meski sudah menjadi selibat, namun ia akan menjalaninya secara perlahan sembari menggali koneksi yang lebih dalam pasangannya.
"Saya menelaah ulang konsep pacaran dan bagaimana saya melakukannya, dan merasa belum mendapatkan apa yang saya cari darinya," katanya.
"Beberapa tahun terakhir saya merasa pertumbuhan diri saya signifikan."
"Saya berhasil fokus ke hal-hal yang sudah lama ingin saya lakukan, yang sempat disisihkan karena selalu mengutamakan pacar."
Apa keuntungan jadi selibat?
Menurut pelatih seks Georgia Grace, selibat bisa membantu orang-orang berhubungan dengan diri sendiri dan lebih "fokus pada hal-hal yang ingin mereka lakukan."
"Mereka menolak untuk pacaran, seks atau kencan. Ini berarti mereka bisa melakukan hal lain yang memang menyenangkan untuk mereka," katanya.
Tapi ia mengatakan meski selibat ada keuntungannya, penting untuk tidak menghina mereka yang menikmati seks.
"Karena seks adalah hal yang penting bagi banyak orang, sehingga mereka merasa lebih manusiawi."
Dr Rosewarne mengatakan selibat memang menjadi tren saat ini, tapi umurnya tidak akan panjang.
"Libido lebih besar dari sebuah hashtag di sosial media. Orang akan menjadi terangsang dan perlahan rasa terangsang akan mengalahkan hashtag manapun," katanya.
"Dan seks dengan pasangan baru akan menciptakan dinamika baru."
Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan ABC dalam bahasa Inggris
Berita Terkait
-
Sejarah Puasa Ramadan yang Tak Banyak Diketahui: Dulu Pilih Makan atau...
-
Mengidap Masalah Anatomi Langka, Wanita Ini Tak Bisa Berhubungan Seks Akibat Vagina Tersumbat
-
Gadis Remaja di Inggris Dipaksa Melihat Ibunya Berhubungan Seks Hingga Akhirnya Meninggal Akibat Penyakit Serius
-
Warga Rusia Diminta Berhubungan Seks saat Jam Makan Siang, Putin Resah Angka Kelahiran Anjlok
-
Viral Video Petugas Penjara Berhubungan Seks dengan Tahanan di Sel, Linda Mengaku Bersalah
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
Liburan Akhir Tahun Nggak Kemana-mana, Yuk Simak Beberapa Tips Betah di Rumah!
-
8 Cara Membedakan Moisturizer La Roche-Posay Cicaplast Baume B5+ Asli dan Palsu
-
24 Desember 2025 Apakah Libur? Simak Tanggal Merah dan Long Weekend Natal
-
Pameran Fotografi Cetak Tua Aphic Week 2025 Kembali Digelar Mahasiswa ISI Yogyakarta
-
Murah tapi Mewah, 6 Skincare Lokal Mengandung Kolagen di Bawah Rp100 Ribu
-
Cari Lipstik Tahan 24 Jam? Cek 5 Pilihan yang Worth It Dicoba, Mulai Rp60 Ribuan Saja
-
Profil Iin Mutmainnah, Perempuan Pertama yang Jadi Wali Kota Jakarta Barat
-
Lewat 'Kebun Mama', Ratusan Perempuan Komunitas di NTT Gerakkan Ketahanan Pangan Lokal
-
Bye-Bye Kerutan, 5 Rekomendasi Eye Cream Kolagen untuk Wanita Usia 50-an
-
Cara Membuat Kartu Keluarga Baru Secara Online Gratis Tanpa Biaya Tambahan