Suara.com - Komunikasi merupakan salah satu kunci suksesnya sebuah hubungan, karena di sinilah kamu akan mengenal pasangan lebih dalam dan memahaminya. Di antara berbagai bentuk komunikasi, deep talk menjadi satu cara terbaik yang patut kamu coba.
Deep talk adalah percakapan yang lebih mendalam dan biasa digunakan untuk membangun hubungan lebih dekat dengan seseorang. Deep talk juga sering disebut dengan pillow talk karena kerap terjadi di waktu-waktu mendekati istirahat.
Dilansir dari laman discover magazine, deep talk tidak hanya menguatkan ikatan satu sama lain namun juga memunculkan kebahagiaan. Selain itu, masih ada banyak lagi manfaat deep talk yang mungkin belum kamu tahu.
5 manfaat deep talk dengan pasangan
1. Meningkatkan kebahagiaan
Pada sebuah jurnal yang diterbitkan Psychological Science, peserta yang kerap melakukan deep talk merasa lebih bahagia daripada mereka yang tidak. Alasan ini kemungkinan besar ada pada kebutuhan manusia akan orang lain.
Percakapan mendalam akan membuat mereka yang melakukannya memiliki satu sama lain, dan dari situlah kebahagiaan tercipta.
2. Mengeratkan hubungan
Manfaat deep talk khususnya bagi pasangan adalah mengeratkan hubungan. Deep talk bisa dijadikan salah satu ide quality time. Kamu dengan pasangan bisa menyampaikan hal-hal yang selama ini disimpan sendiri atau rencana hubungan kalian berdua kedepannya.
Baca Juga: Rebutan Toilet Kamar Hotel, Pria di Batam Pukul hingga Ancam Kekasih Pakai Pisau
Pasalnya, hal ini mungkin sedikit sensitif ketika dibahas terlalu sering.
3. Menambah sudut pandang
Deep talk dilakukan oleh setidaknya dua orang, di mana keduanya sama-sama bersuara. Dari sini pulalah, kamu bisa mengubah sudut pandang dari pasanganmu. Mendengarkannya bercerita atau memberi pendapat akan suatu hal juga bisa membuatmu mengetahui kepribadiannya yang sebenarnya.
4. Merasa lega
Berbagai penelitian telah menjelaskan bahwa berbagi emosi negatif dengan pasangan atau orang terdekat bisa meredakan stress baik secara fisik maupun emosional.
Respon emosional negatif seperti marah dan sedih ini diatur oleh amigdala, salah satu bagian di otak. Ketika kamu menceritakan perasaan negatif ini saat deep talk, tanpa disadari respons amigdala akan berkurang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow