Suara.com - Membicarakan peristiwa Gerakan 30 September yang dilakukan Partai Komunis Indonesia atau lebih dikenal dengan G30S PKI tentu tidak bisa terlepas dari kekejaman yang terjadi di Museum Lubang Buaya.
Wisata sejarah Monumen Pancasila Sakti ini terletak di Jalan Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Menyimpan kenangan kelam kekejaman pembunuhan pada perwira TNI AD kala itu, saat ini Lubang Buaya telah disulap menjadi tempat wisata yang buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 21.00 WIB. Untuk mengunjungi tempat bersejarah ini, Anda hanya perlu membayar Rp5 ribu.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Museum Lubang Buaya? Dirangkum dari berbagai sumber, simak fakta-fakta menariknya berikut!
1. Sejarah Nama Lubang Buaya
Dikutip dari penelitian yang dilakukan Aqiilah Afiifadiyah Rahman dan Jumardi, dulunya daerah Lubang Buaya adalah rawa yang terdapat kali berisi buaya. Tidak hanya buaya asli, di sini dikenal juga adanya siluman buaya putih.
Namun, kehadiran buaya itu diatasi oleh seorang ulama bernama Pangeran Syarif. Sejak saat itulah, tempat tersebut berubah nama menjadi Lubang Buaya. Warga sekitar kemudian menyebut Pangeran Syarif sebagai Datok Banjir karena dipercaya memiliki kemampuan sakti.
2. Saksi bisu kekejaman pada perwira
Di dalam museum ini, terdapat sumur tua yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI kala itu usai membunuh lalu membuang 7 Pahlawan Revolusioner RI yaitu Letjen Ahmad Yani, Mayjen HT Haryono, Brigjen DI Pandjaitan, Mayjen R Suprapto, Lettu Pierre Tendean, Mayjen S Parman, dan Brigjen Sutoyo Siswomiharjo.
3. Sumur tertutup dedaunan kering
Baca Juga: Sejarah Berdirinya Monumen Pancasila Sakti sebagai Jasa Pahlawan Revolusi
Saat ditemukan pada 4 Oktober 1965, sumur dengan kedalaman 15 meter ini tertutup dedaunan kering. Oleh karenanya, tidak ada yang mengira ada tumpukan mayat di sana.
Dibutuhkan waktu sekitar empat jam untuk menggali sumur dan mengeluarkan semua mayat yang ada di dalamnya.
4. Bukan sumur buatan PKI
Meski anggota PKI yang meletakkan mayat tersebut ke dalam sumur, nyatanya sumur itu bukanlah buatan mereka dan sudah ada di sana jauh sebelum PKI datang ke Lubang Buaya.
5. Pusat Pelatihan PKI
Dilansir dari Ensiklopedia Universitas Muhammadiyah Semarang, saat terjadinya peristiwa G30S PKI, Lubang Buaya merupakan pusat pelatihan PKI. Namun saat ini, tempat tersebut sudah menjadi wisata sejarah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Kembali Mendominasi: Mengapa 'Lengan Besar' Jadi Tren Fashion Paling Dibicarakan Tahun Ini
-
5 Makanan Sehari-hari yang Bantu Samarkan Kerutan, Mudah Ditemukan di Dapur!
-
5 Tas Mirip Goyard Versi Low Budget, Stylish dan Fleksibel untuk Berbagai Acara
-
Kekerasan Terus Meningkat, Ini Cara Pemerintah Lindungi Anak dan Perempuan
-
Modal Rp1.000 Bisa Bawa Pulang Minyak Goreng 1 Liter, Cek Cara Klaim Promo Shopee di Sini!
-
Cara Bikin Masker Buatan Sendiri dengan 7 Bahan Dapur: Cantik Alami, Kulit Cerah dan Berseri
-
5 Parfum Aroma Kasturi Paling Halus, Konon Wangi Favorit Nabi Muhammad
-
8 Cara Lapor Penipuan Online untuk Selamatkan Uang Di Zaman Sekarang
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Harga Rp200 Ribuan Enak Buat Jalan Seharian
-
Tak Hanya Pakai Skincare, Ini 5 Cara Efektif Mengatasi Kulit Belang