Suara.com - Seiring dengan teknologi yang kini semakin berkembang, istilah gamifikasi seakan sudah tidak asing lagi untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan pendidikan anak.
Salah satu strategi belajar-mengajar yang menggunakan elemen gim ini dipercaya efektif memotivasi penggunanya untuk mengeksplorasi subyek yang sedang dipelajari, meningkatkan kemampuan kognitif, dan secara tidak langsung menanamkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Terlebih, sejak pandemi, para pendidik harus menggunakan berbagai sarana digital dan strategi-strategi mengajar yang kreatif untuk membantu para siswa-siswi memahami suatu topik pembelajaran secara lebih interaktif dan menyenangkan. Salah satunya melalui gamifikasi.
"Kita tidak bisa memungkiri pentingnya peran teknologi sebagai kekuatan yang mendorong pengembangan proses pembelajaran dan kurikulum di era digital saat ini,” kata Tari Sandjojo CEO Matata Edu, yang juga seorang psikolog dalam siaran pers yang Suara.com terima Selasa (18/10/2022).
Tari yang mengantongi pengalaman lebih dari dua dekade sebagai pendidik dan psikolog anak menambahkan, gim yang sukses menarik minat siswa biasanya memiliki elemen cerita di dalamnya.
Elemen cerita ini, lanjut dia bekerja secara harmonis dengan bagian otak yang memotivasi pemain untuk menyelesaikan dan mengeksplorasi subyek atau pelajaran yang sedang diangkat di dalam gim tersebut.
"Narasi ini bisa membantu murid memahami kenapa dia harus mempelajari sesuatu dan apa yang bisa dia lakukan terhadap hasil belajarnya," jelas dia.
Selain elemen cerita, elemen lain yang bisa dimasukkan ke dalam proses belajar-mengajar, adalah pemberian umpan balik langsung serta penerapan sistem progress indicator, seperti sistem pengumpulan poin atau leaderboard kelas.
Dengan begitu, lanjut Tari, siswa terpacu untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi. Metode scaffolding learning juga bisa ditambahkan dengan elemen gim di mana pendidik memberikan dukungan tertentu kepada siswa saat mereka belajar keterampilan baru secara bertahap.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi, Generasi Muda Sudah Siap Kerja Setelah Lulus Sekolah!
Hal inilah yang sedang digencarkan oleh PT. Matata Edukasi Inovasi (Matata Edu) melalui pengembangan salah satu produknya, Bantu Belajar. Sejak didirikan tahun 2019, Matata Edu telah menciptakan produk-produk teknologi mumpuni yang bisa mendukung pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
Semua elemen dan metode tersebut diaplikasikan ke dalam gim berbasis aplikasi Bantu Belajar. Bantu Belajar menghadirkan sarana belajar dalam bentuk aplikasi gim yang menyenangkan untuk anak usia 8 tahun ke atas.
Anak bisa mendapatkan esensi dari suatu konsep dalam mata pelajaran di sekolah dalam 2 jam eksplorasi saja. Gim ini didesain agar anak bisa bermain mandiri atau dengan pendampingan orangtua atau guru, juga disertai panduan diskusi.
Kini, Bantu Belajar sudah meluncurkan lima aplikasi gim yang membantu siswa-siswi usia SD - SMP belajar IPA, IPS, Seni dan Budaya.
“Kami banyak merangkul mitra pendidik dalam pembuatan aplikasi dan website ini. Begitu pula saat beta testing, kami langsung coba ke siswa-siswi sesuai target pengguna. Dengan demikian produk-produk kami terus dikalibrasi sesuai dengan umpan balik yang kami dapatkan dari mereka," tutup Tari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kapan Hari Guru 2025? Ini Tanggal, Tema, dan Logo Resminya dari Kemendikdasmen
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan