Suara.com - Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) Sri Mulyani baru-baru ini mencuri perhatian, saat menghubungkan kondisi perekonomian dunia dengan makanan yang ia nikmati di Amerika Serikat dalam unggahan di Instagramnya.
Bagaimana tidak, kondisi inflasi yang tinggi di Negeri Paman Sam tersebut, membuat harga taco dan burrito yang ia nikmati di sebuah restoran di Washington D.C melonjak naik hingga Rp200 ribu!
Dalam unggahannya tersebut, Sri Mulyani mengungkap, di sela kegiatannya dengan tim Kementrian Keuangan di Amerika Serikat, mereka menyempatkan diri untuk makan siang di Chipotle, restoran makanan Meksiko yang menyajikan taco dan burrito.
"Saya mengajak tim Kemenkeu untuk makan di Chipotle, makanan casual ala Mexico dengan Taco dan Burrito, populer di kalangan masyarakat kebanyakan Amerika Serikat yang rasanya sesuai dengan lidah melayu kita," tulisnya.
Namun, inflasi dan kenaikan harga pangan dan energi di seluruh dunia, membuat harga satu menu taco dan burrito jadi ikut mahal. Pasalnya, mereka harus membayar 12-13 dolar (sekitar Rp185-Rp200 ribu) untuk satu menu taco atau burrito. Padahal, sebelumnya, menu tersebut hanya dibanderol 7,5-8 dolar (sekitar Rp116-Rp125 ribu) saja.
Taco sendiri merupakan hidangan tortila dari tepung jagung yang dilipat dengan isian daging, kacang-kacangan, keju, dan saus gurih. Sementara burrito adalah tortila dari tepung terigu yang digulung dengan isian kacang, daging berbumbu, dan keju. Biasanya juga diberi sour cream dan saus pedas.
"Lonjakan harga (inflasi) di Amerika Serikat- diikuti kenaikan suku bunga the Fed - dan penguatan Dollar Amerika Serikat menyebabkan terjadinya perlemahan/kelesuan ekonomi atau resesi ekonomi dunia," pungkasnya.
Kondisi ini, lanjut dia juga akan mengancam banyak negara-negara miskin dan negara-negara berkembang dengan posisi APBN (Keuangan Negara) lemah, hingga akan mengalami krisis keuangan.
Kompleksitas perkembangan ekonomi dunia dengan ancaman krisis pangan, energi dan krisis keuangan ini yang dibahas di forum G20 dan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
Baca Juga: Bertemu Bos Google, Sri Mulyani: Banyak Youtuber dan Content Creator Bermunculan
"Kita harus waspada dengan kondisi dunia yang memburuk- meskipun tetap optimis dengan momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Mari jaga bersama perekonomian kita," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
5 Two Way Cake untuk Kulit Kering, Kunci Makeup Flawless dan Anti Cakey
-
17 Promo Akhir Tahun 2025 yang Sayang Dilewatkan, Belanja Serba Hemat!
-
5 Brand Besar Cuci Gudang: Serbu Diskon Akhir Tahun di Hush Puppies hingga H&M
-
5 Parfum Unisex untuk yang Mudah Berkeringat, Anti Apek Mulai Rp20 Ribuan
-
Stanley Hadirkan Sensasi 'Winter Cabin' di Plaza Indonesia: Wajib Coba Cocoa Bar Eksklusifnya!
-
5 Acara Seru Tahun Baru 2026 di Jakarta yang Wajib Dikunjungi, Tak Cuma Pesta Kembang Api
-
5 Sepatu Hiking Outdoor Lokal Favorit Para Pendaki, Kualitas Setara Brand Luar Negeri
-
7 Lipstik Anti Bibir Kering dan Awet Tahan Lama, Tak Perlu Touch Up Berkali-kali
-
5 Merk Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar Tidak Mudah Lelah, Bantu Lancarkan ASI
-
5 Sandal Kembaran Crocs yang Lebih Murah, Tahan Air, dan Anti Slip