Suara.com - Baru-baru ini, publik digegerkan dengan berita salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditolak masuk bandara Australia usai ketahuan membawa daging beku dalam jumlah banyak.
Salah satu jenis daging yang hendak dibawanya masuk ke negara Australia yakni rendang.
Dihimpun dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, daging sapi dan unggas yang dibawa oleh pria tersebut disimpan di dalam koper yang dibawanya.
Tidak disebutkan dengan rinci siapa nama pria yang membawa daging beku ke negara Australia tersebut.
Yang jelas, pria itu disebutkan telah membawa 1,4 kilogram rendang, 500 gram daging beku dan juga 2,1 kilogram daging bebek di dalam tas.
“Dia menjawab ‘Tidak’ pada formulir deklarasi yang harus diisi saat masuk ke Australia, yang menanyakan apakah membawa daging, unggas, ikan, makanan laut, telur, susu, buah, atau sayuran”, kata mereka dilansir dari laman Perth Now Selasa, 1 November 2022.
WNI tersebut kemudian mengaku kepada petugas berencana menjual daging dan unggas tersebut ke para warga komunitas lokal di Perth.
Ya, Australia sendiri memang gencar meningkatkan perlindungan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) dimulai dari bandara internasional menyusul wabah yang terjadi di Indonesia pada awal tahun ini.
Mengutip 7news.com.au, Menteri Pertanian, Murray Watt, tengah berupaya melindungi masyarakat dari risiko biosekuriti berbahaya.
Baca Juga: Bule Spanyol Lapor Polisi gegara Motor Dicuri di Karangasem
"Tindakan Petugas Biosekuriti di perbatasan sekali lagi demi melindungi komunitas lokal dan sektor pertanian kita dari risiko biosekuriti berbahaya yang berpotensi menimbulkan kerusakan besar," ujar Watt.
Lebih lanjut, Watt ingin memastikan pihaknya telah meningkatkan sistem keamanan biosekuriti demi menjaga reputasi Australia sebagai pemasok makanan yang aman.
"Menegakkan perbatasan secara ketat dan memastikan sistem biosekuriti yang kuat untuk melindungi reputasi perdagangan internasional kita sebagai pemasok terkemuka makanan yang aman, sehat, dan berkualitas tinggi," sambungnya.
Akibat ulah dari WNI itu, ia tidak hanya ditolak masuk oleh pihak imigrasi setempat. Namun juga didenda sebesar 2.664 dolar Australia (setara lebih dari Rp26 juta).Pasalnya daging yang dibawanya berisiko menularkan penyakit PMK.
Selain itu, visanya juga dibatalkan dan harus menunggu tiga tahun untuk bisa mengajukan permohonan kembali. Sekaligus dideportasi dari negeri kangguru tersebut pada penerbangan yang tersedia.
"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius dan yang bersangkutan telah dijatuhkan hukuman terberat," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound