Suara.com - Saat ini mungkin sudah banyak orang yang sering dengan penggunaan huruf “K” di berbagai media sosial, bahkan di sebuah restoran atau toko. Biasanya, penggunaan istilah ini untuk menggantikan kata “ribu” pada harga, jarak, jumlah, dan lain-lain.
Tapi, pernah penasaran enggak sih kenapa kata 'ribu' diganti dengan huruf 'K'?
Menjawab hal tersebut, sebuah akun bernama Revi Soekatno di Quora menuliskan pengalam lucunya di awal tahun 2000-an. Pemilik akun tersebut mengaku lucu melihat berbagai menu makanan dengan penggunaan kata “K” yang dinilai tidak biasa di Indonesia.
“Pertama kali saya melihatnya sekitar awal dasawarsa 2000-an, di Pulau Bali dan tepatnya di daerah turis. Saya waktu itu menganggapnya lucu melihat makanan seperti pizza, spaghetti, dan hamburger di menu harganya ditulis ‘Rp 20 K’, ‘Rp 100 K’, dan sebagainya. Mungkin orang asing, terutama orang Australia lah, yang mempopulerkannya,” tulis akun Revi Soekatno tersebut.
Tidak hanya itu, pemilik akun tersebut juga menuliskan kalau dalam film biasanya para aktor menggunakan “K” sebagai pengganti ribu. Namun, darimana asal usul penggunaan “K” sebagai pengganti ribu ini?
Melansir News18, asal mula tren ini berawal dari budaya Yunani dan Romawi Kuno. Pada kala itu terdapat istilah “chilioi” yang berarti “seribu”.
Biasanya, orang Yunani menggunakan kata ini untuk mengartikan jamak dan seribu atau menggambarkan jumlah.
Tidak hanya itu, penggunaan kata “chilioi” ini juga kerap diartikan dalam terjemahan Kitab Suci Alkitab di Inggris yang mereferensikan bahasa tersebut menjadi “seribu”. Hal ini menggambarkan penggunaan itu digunakan sebagai periode waktu yang tidak diketahui.
Sementara itu, budaya ini terus berkembang hingga ke Eropa. Lalu penggunaan kata “chilioi” diubah menjadi “kilo” oleh Perancis.
Baca Juga: Ji Chang Wook Bakal Gelar Fan Meeting di Jakarta, Berikut Seat Plan dan Harga Tiketnya
Yang mengadaptasi istilah ini pertama kali adalah grup riset Antoine Lavoisier pada tahun 1975. Kemudian diperkenalkan oleh sistem metrik perancis pada tahun 1979.
Oleh sebab itu, sering juga muncul berbagai istilah lainnya seperti kilogram, kiloliter, kiloton, dan lain-lain yang berhubungan dengan 1000. Akibatnya, orang-orang di seluruh dunia mulai menyingkat ribuan dengan huruf “K” yang berarti “kilo”, dan digunakan hingga saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound