Suara.com - Polisi mengungkap motif pembuatan video porno kebaya merah ternyata berdasarkan pesanan. Dirkrimsus Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman Jatim mengungkapkan kalau kedua tersangka video porno kebaya merah tersebut, ACS dan AH, membuat konten cabul itu karena mendapat pesanan dari sebuah akun di Twitter.
"Tersangka ACS dan AH membuat adegan tersebut karena adanya pesanan untuk konten video porno dengan tema 'Receptionist Hotel'. Akun Twitter tersebut kini masih dalam penyelidikan," kata Farman saat konferensi pers, dikutip dari Antara, Selasa (8/11/2022).
Video itu disebut dibandrol dengan harga ratusan ribu rupiah.
Kenapa ada orang rela mengeluarkan uang untuk membeli dan menonton video porno seperti kebaya merah? Fenomena tersebut ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia.
Penelitian dilakukan di Hungaria oleh Bothe dan rekan-rekannya, yang diterbitkan dalam Psychology of Addictive Behaviors. Mereka meneliti alasan orang menonton pornografi dan kemungkinan penyebab penayangan pornografi internet yang bermasalah, terkadang disebut penggunaan pornografi yang bermasalah atau sekadar kecanduan porno.
Hasil dari penelitian itu ditemukan bahwa ada beberapa alasan orang menonton video porno. Di antaranya, untuk menghindari kebosanan, pengalihan atau penekanan emosional, fantasi, kurang kepuasan seksual, eksplorasi diri.
Selain itu juga, keingintahuan seksual, kesenangan seksual, dan pengurangan stres.
Tetapi, selain alasan-alasan itu, ada penyebab lain akibat penggunaan pornografi yang bermasalah atau Problematic Pornography Consumption Scale (PPCS). Peneliti menemukan, alasan konsumsi video porno biasa karena ada konflik, modifikasi suasana hati, juga kekambuhan saat sebenarnya ingin berhenti menonton porno.
Selain itu juga ada perencanaan kapan harus menonton film porno. Perasaan toleransi terhadap diri sendiri dan merasa lebih baik usai menonton. Juga penarikan diri dan merasa gelisah jika tidak bisa menonton film porno.
Baca Juga: Murah Banget! Cuma Segini Harga Video Kebaya Merah Pesanan Orang di Twitter
Dari ratusan partisipan yang diteliti, para ilmuwan menemukan kesimpulan kalau tiga motivasi teratas untuk menonton film porno kebanyakan orang untuk kesenangan seksual, keingintahuan seksual, dan fantasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Dilaporkan ke Polisi, Ferry Irwandi Tanggapi Santai: Main Game dan Tertawa
-
Berapa Gaji Pegawai PLN? Ini Link, Syarat, dan Cara Daftar Rekrutmen PLN 2025
-
Wajib Pakai Moisturizer sebelum Sunscreen? Begini Urutan yang Benar Menurut Dokter
-
Perjalanan Pendidikan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangganya Diisukan Retak
-
Mata Anies Baswedan Kedutan Usai Namanya Disebut Prabowo, Benarkah Artinya Lagi Dibicarakan Orang?
-
Urutan Skincare Glad2Glow untuk Atasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Elitnya Biaya Sekolah di SDIT Al Izzah, Orang Tua Murid Tolak MBG Karena Sudah Bayar Mahal
-
Pendidikan Kahiyang Ayu vs Arumi Bachsin, Ramai Pidato Keduanya Dibandingkan
-
Self-Care Dimulai dari Mandi, Ini Pilihan Body Wash yang Wangi Sekaligus Menutrisi Kulit
-
Perjalanan Mualaf Deddy Corbuzier Sebelum Menikahi Sabrina Chairunnisa