Suara.com - Kanker pankreas adalah salah satu penyakit yang paling mematikan. Banyak orang terlambat didiagnosis dan mendapatkan pengobatan tepat waktu karena gejala awalnya bisa dibilang terlalu samar.
Gejala kanker pankreas yang mungkin terjadi juga dapat disalahartikan oleh pasien sebagai tanda dari beberapa kondisi kesehatan lainnya. Hal itupun dialami Michael yang didiagnosis menderita kanker pankreas pada usia 63 tahun.
Dikutip dari Times of India, pada musim panas 2016, Michael pensiun dari pekerjaannya dan memutuskan untuk bepergian bersama istrinya, Cathy. Namun, setelah menikmati liburan, tubuhnya mulai gatal-gatal.
"Pada bulan September, kami kembali dari liburan singkat di Shropshire. Secara fisik, saya merasa baik-baik saja. Dalam beberapa minggu, saya mengalami gatal-gatal yang sangat parah di sekujur tubuh saya," ungkap Michael.
Gatal yang dirasakan Michael semakin parah, bahkan merasa di seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga telapak kaki. Itu bukan cuma tidak nyaman, tapi membuat Michael tidak bisa tidur nyenyak.
Kulit Michael juga menguning. Saat memeriksakan diri, dokter mendiagnosis pria itu dengan penyakit kuning. Kulit gatal yang dialami Michael disebut bisa jadi akibat penyakit kuning.
Penyakit kuning sendiri merupakan salah satu tanda kanker pankreas. Namun, Michael tidak didiagnosis menderita kanker apa pun hingga akhir November.
Pada November, Michael menempuh prosedur biopsi. Setelahnya, barulah muncul diagnosis kanker pankreas. Dia lalu menjalani operasi, di mana dokter mengangkat tumor, bersama dengan sebagian besar perut dan sistem pencernaannya, termasuk 30 persen pankreas. Setelah sembuh dari operasi, Michael memulai kemoterapi.
"Pada akhir enam bulan kemoterapi, saya terlihat seperti orang-orangan sawah, mengenakan pakaian yang sangat longgar dan sandal berujung terbuka dengan rambut tipis dan kulit bersisik. Bukan pemandangan yang bagus," ujar Michael.
Baca Juga: PCOS Memengaruhi Kesehatan Mental pada Perempuan
Proses pengobatan semakin terasa besar setelah Michael diketahui mengalami hernia insisional karena lokasi pembukaan perut pada operasi sebelumnya rusak.
Berbicara tentang proses pemulihannya, Michael berkata, "Tiga operasi besar dan enam bulan kemoterapi dalam tiga tahun bukanlah hal yang mudah, tetapi keadaan sekarang lebih baik.
"Pemulihan hernia insisional telah berhasil dan meskipun saya masih melakukan CT scan tiga bulanan, kondisi saya stabil tanpa bukti kekambuhan kanker," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Melindungi Skin Barrier, Ramah Kulit Sensitif