Suara.com - Presiden Joko Widodo sempat hadir saat perayaan Natal di Gereja Katedral Bogor. Namun, kedatangan tersebut rupanya dinilai tidak etis oleh Eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Lewat tulisannya pada akun Twitter pribadinya, Natalius Pigai berpendapat bahwa Jokowi yang beragama Islam seharusnya tidak masuk ke geraja saat Misa. Menurutnya, Jokowi harusnya bisa saja menunggu di luar gereja.
"Sebagai orang Katolik saya mengecam Presiden Jokowi. Datang saat perayaan Ekaristi Maha Kudus di Altar Kudus," tulis Pigai di akun Twitternya.
"Bagaimana pun Jokowi orang Islam, tidak elok masuk Gereja saat Misa kecuali jika di halaman Gereja, Anda bukan Tuhan Allah. Ini rumah Allah yang Kudus," tuturnya.
Jokowi meninjau pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Katedral Kota Bogor. Pada pidatonya, Jokowi mengajak para jemaat untuk mempererat persaudaraan.
Misa sendiri merupakan perayaan ekaristi dalam ritus liturgi Barat dari Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Ritus Barat, tradisi Anglo-Katolik dalam Gereja Anglikan, serta beberapa Gereja Lutheran.
Ekaristi merupakan istilah perayaan Misa di gereja Katolik. Sakramen Ekaristi mengarahkan umat Katolik untuk melibatkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Don Bosco Karnan Ardjianto dalam Jurnal Perayaan Ekaristi Sumber dan Puncak Seluruh Hidup Kristiani menyebutkan bahwa gereja memandang Ekaristi sebagai peristiwa perjumpaan dialogis-mutual yang menyelamatkan antara Allah dengan manusia.
Ekaristi meliputi tindakan saling memberi dan saling menerima, suatu perjanjian cinta kasih yang terjadi melalui Yesus Kristus. Dalam sakramen terdebut, Allah menguduskan dan menyelamatkan manusia. Sedangkan manusia menjawab dan menanggapi dalam iman dengan syukur dan pujian.
Baca Juga: Vonis Roy Suryo Lebih Ringan dari Tuntutan, Jaksa Ajukan Banding
Berasal dari bahasa Yunani, "eucharistia", Ekaristi memiliki makna berarti puji syukur. Kata tersebut berasal dari kata kerja "eucharistein" yang artinya memuji atau mengucap syukur.
Istilah Ekaristi juga digunakan untuk menyebut roti dan anggur setelah stubstansinya telah berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.
Menurut Katekismus Gereja Katolik, "pada Perjamuan Terakhir, pada malam waktu Ia diserahkan, Penyelamat kita menetapkan kurban Ekaristi Tubuh dan Darah-Nya".
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
5 Sunscreen Perisai Debu untuk Wajah Anti Kusam Pengendara Motor: Lawan Polusi, Bebas Kilap Seharian
-
5 Zodiak yang Cocok dengan Virgo, Hubungan Pasti Awet
-
Eksplorasi Gudeg Jogja: Melestarikan Rasa dan Tradisi Kuliner
-
Berapa Harga TIket Masuk Museum Louvre Paris? Sempat Tutup Sementara karena Koleksi Dirampok
-
Beda Silsilah Keluarga Raisa dan Hamish Daud yang Putuskan Cerai
-
Siapa Saja yang Bisa Mendapatkan Pin Prioritas MRT Jakarta? Cek di Sini
-
5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
-
Ramalan Shio Raisa dan Hamish Daud yang Mau Cerai, Bagaimana Kecocokannya?
-
Magang Nasional Batch 2 Dibuka: Peluang Karier 80.000 Fresh Graduate dengan Skema Pemerataan
-
Siapa Penemu Kamera Depan? Viral Meme Fery Suriadi Jadi Robert Cornelius