Suara.com - Perempuan muda di Jambi dilaporkan ke polisi atas tindakan pelecehan seksual pada belasan anak-anak. Hal tersebut dilakukan ibu rumah tangga (IRT) berusia 25 tahun itu di rental PS (PlayStation) yang ia buka di rumahnya.
Awalnya, kasus ini terungkap justru saat NT mengakU mengalami pelecehan seksual oleh anak-anak di bawah umur pada polisi. Namun. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata yang terjadi justru sebaliknya.
Perempuan yang berasal dari Alam Barajo, Kota Jambi inilah yang merayu anak-anak untuk mengikuti kehendak bejatnya. Mulanya NT menyuruh korban untuk menonton dirinya berhubungan intim dengan suaminya dari sebuah lubang atau celah jendela rumahnya.
Setelah berhubungan intim dengan suaminya, NT lantas menghampiri anak-anak dan menyuruh mereka untuk memegang payudaranya. Selain itu para korban juga disuruh menonton film porno oleh perempuan yang kini telah dilaporkan ke polisi oleh pihak keluarga.
Bukan cuma itu, dalam kejadian yang sudah berulang kali dilakukan ini, NT juga kerap memegang kemaluan anak-anak untuk memuaskan nafsunya.
Semula, korban diketahui hanya berjumlah 11 orang yang rentang usianya 8-15 tahun. Namun kekinian, dari olah TKP yang dilakukan Subdit VI Polda Jambi dan Direktur Kriminal Umum, pada Minggu (5/2/2023), ada penambahan jumlah korban.
Kombes Andri Ananta, yang mempimpin olah TKP itu, mengatakan pihaknya kembali memperoleh enam nama korban lainnya. Dengan begitu, korban pelecehan yang dilakukan NT kini menjadi 17 anak. Selanjutnya, tim kepolisian disebutnya akan menyelidiki kasus ini secara lebih lanjut.
NT diduga memiliki gangguan seksual pedofilia, yang dilansir Psychology Today didefinisikan sebagai fantasi, dorongan seksual, atau perilaku seksual yang berulang dan intens yang melibatkan aktivitas seksual dengan anak praremaja atau anak-anak—umumnya berusia 13 tahun atau lebih muda—selama periode setidaknya enam bulan.
Pelaku seksual pedofil biasanya adalah keluarga, teman, atau kerabat korbannya. Jenis aktivitas pedofilia bervariasi, dan mungkin termasuk hanya melihat anak atau membuka baju dan menyentuh anak. Namun, tindakan sering melibatkan seks oral atau menyentuh alat kelamin anak atau pelaku.
Dorongan seksual ini telah ditindaklanjuti atau telah menyebabkan tekanan atau gangguan yang signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Penyebab
Penyebab pedofilia tidak diketahui dengan baik. Model fisiologis sedang menyelidiki hubungan potensial antara hormon dan perilaku, khususnya peran agresi dan hormon seksual pada lelali. Penelitian awal sedang dilakukan untuk mengeksplorasi kemungkinan penyebab neurologis.
Ada beberapa bukti bahwa pedofilia dapat diturunkan dalam keluarga, meskipun tidak jelas apakah ini berasal dari genetika atau perilaku yang dipelajari.
Riwayat pelecehan seksual pada masa kanak-kanak merupakan faktor potensial lain dalam perkembangan pedofilia, meskipun hal ini belum terbukti. Model pembelajaran perilaku menunjukkan bahwa seorang anak yang menjadi korban atau pengamat perilaku seksual yang tidak pantas dapat dikondisikan untuk meniru perilaku yang sama.
Orang-orang ini, yang kehilangan kontak sosial dan seksual yang normal, mungkin mencari kepuasan melalui cara-cara yang kurang dapat diterima secara sosial.
Berita Terkait
-
Korban Pelecehan Seksual Ibu Muda Di Jambi Jadi 17 Anak: Ada Adegan Syur Di Kamar, Toilet Hingga Ruang Tamu
-
4 Fakta Wanita Pemilik Rental PS Lecehkan Belasan Anak, Korban Dipaksa Nonton Sampai Trauma
-
Kronologi Ibu Muda Lecehkan 11 Anak Di Jambi: Ajak Nonton Adegan Panas, Paksa Korban Towel-towel Organ Intim Pelaku
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!
-
Arti We Should All Be Feminists, Pesan di Kaus Andika Kangen Band yang Gemparkan Synchronize Fest
-
Silsilah Keluarga Syifa Hadju yang Dilamar El Rumi, Keturunan Siapa?
-
4 Rekomendasi Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah, Rahasia Wangi Mewah Tanpa Bikin Bokek