Suara.com - Vagina alias miss V rentan mengalami infeksi bila kebersihannya kurang dijaga. Infeksi pada vagina dan vulva dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, gatal, dan keputihan yang tidak biasa.
Infeksi vagina dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit atau virus yang tumbuh di dalam dan sekitar vagina juga vulva. Secara alami, patogen itu memang hidup di vagina, bila jumlahnya seimbang tidak akan menimbulkan masalah kesehatan.
Pertumbuhan patogen di vagina secara berlebihan bisa terjadi akibat kebiasaan mencuci vagina dengan sabun yang salah, mengonsumsi antibiotik, menggunakan tampon, dan beberapa jenis kontrasepsi.
Produk seperti sabun, mandi busa, produk kebersihan intim, deterjen, dan pelembut kain juga dapat mengiritasi kulit sensitif di sekitar vulva dan vagina. Itu mungkin hanya menimbulkan gejala seperti gatal, tetapi terkadang juga bisa memicu infeksi.
Dikutip dari situs Bupa, berikut tujuh jenis infeksi vagina:
1. Vaginosis bakterial
Bakteri vaginosis (BV) adalah infeksi yang disebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri yang biasanya hidup di vagina. Itu termasuk jenis infeksi vagina yang paling umum, sayangnya sering tak bergejala. Tapi, biasanya akan menyebabkan keputihan berwarna abu-abu atau putih juga berbau amis.
BV dapat berkembang bila telah terjadi perubahan pada kondisi normal vagina. Meski bukan infeksi menular seksual (IMS), tetapi berhubungan seksual dinilai bisa meningkatkan risiko bertambah parah penyakit. Hal lain yang dapat meningkatkan risiko termasuk penggunaan produk kebersihan vagina seperti douche dan deodoran, penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) tembaga, dan merokok. BV terkadang dapat hilang dengan sendirinya, tetapi mungkin bisa kambuh.
2. Klamidia
Baca Juga: Warna Miss V Lebih Gelap Dibanding Area Lainnya, Normal Gak Sih?
Klamidia termasuk jenis IMS. Penyebabnya karena infeksi sejenis bakteri. Gejalanya tidak terlalu muncul, tetapi bisa menyebabkan keputihan lebih banyak dari biasanya juga pendarahan di antara menstruasi atau setelah berhubungan seks. Pengidapnya bisa menyebabkan sakit saat berhubungan seks atau saat buang air kecil.
Jika klamidia tidak diobati, penyakit itu dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti kemandulan, nyeri panggul kronis akibat penyakit radang panggul, dan masalah selama kehamilan.
3. Herpes Genital
Herpes genital disebabkan karena virus herpes simpleks (HSV), yang biasanya ditularkan melalui kontak seksual. Tidak semua orang dengan herpes genital menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan lepuh yang menyakitkan di sekitar area alat kelamin. Selain itu menyebabkan sakit kepala dan demam.
Meskipun lepuh akan sembuh, tetapi virusnya masih ada adan bisa terinfeksi ulang.
4. Kutil kelamin
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
40 Ucapan Selamat Natal Sopan untuk Atasan, Profesional dan Tulus Menyentuh Hati
-
Makan Anggur di Bawah Meja Saat Tahun Baru, Ritual Sejak 1882 Dipercaya Mengundang Jodoh
-
5 Sepatu Flat Shoes Wanita Branded Murah, Kualitas Premium Harga Kaki Lima
-
10 Rekomendasi Kado Natal dan Tahun Baru yang Paling Berkesan
-
Belanja Penuh Kejutan, Mystery Box Ala Gopang Kini Lagi Hits di Indonesia
-
7 Cara Mengurangi Waktu Bermain Media Sosial Tanpa Terasa Menyiksa
-
Jajan KFC Kini Makin Mudah Pakai Paylater, Cek Caranya Biar Dapat Promo!
-
Cara Menghitung Pace Lari dan Contoh, Kamu Sudah Race atau Masih Easy Pace?
-
Mengenal Dry Brushing: Tren Kecantikan yang Mengubah Kulit Anda!
-
Dokter Estetika Korea: Kulit Sehat Jadi Tren Baru Perawatan Kecantikan, Kenapa?