Suara.com - Masturbasi atau yang dikenal dengan istilah onani merupakan satu aktivitas seksual yang melibatkan keluarnya air mani (sperma) tanpa adanya aktivitas seksual.
Melainkan hanya menyentuh kelamin atau area sesitif lainnya untuk mendapatkan kepuasan diri sendiri. Namun, apakah onani merupakan aktivitas seks yang sehat? Berikut jawaban pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG.
Melalui video kanal YouTube Sahara TV, dr Boyke mengungkap jika onani adalah perilaku yang sehat, yang biasanya dilakukan oleh para lelaki yang belum menikah. Hanya saja, tidak dilakukan dengan berlebihan.
"Onani sehat bagi yang belum kawin asal nggak berlebih-lebihan kayak minum obat, misalnya sehari tiga kali. Karena kan sperma diproduksi tiga hari, (jadi) kantong sperma (perlu) dikeluarkan," jelas dia seperti yang Suara.com kutip Selasa (28/2/2023).
Lantas apa dampaknya saat seseorang melakukan onani berlebihan? Menurut dia, hal ini bisa memengaruhi daya tahan tubuh yang menurun, sehingga orang tersebut akan mudah terkena penyakit, seperti Covid-19.
"Kalau kebanyakan nonton blue film yang begitu-begituan akhirnya kepengen terus begitu, kamu bisa sakit, daya tahan tubuhnya menurun dan gampang kena covid jadinya," pungkas dr Boyke.
Sementara bagi yang sudah menikah, kata dr Boyke, tidak disarankan melakukan onani, dikarenakan jika terlalu sering, dikhawatirkan laki-laki tersebut tidak lagi bergairah dengan istrinya, dan justru malah ketergantungan dengan tangan.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika laki-laki dewasa memang dianjurkan untuk mengeluarkan sperma, baik lewat hubungan seks atau onani untuk kesehatan. Mengingat, saat sperma keluar, ada kelenjar-kelenjar prostat yang menghidupi sperma.
"Kalau tidak dikeluarkan dia akhirnya bengkak dan terjadilah apa yang disebut, yang sering dijadikan penyebab terhadap pembengkakan prostat, terutama pada pria usia 50 tahun ke atas," tambahnya.
Baca Juga: Apakah Ada Ciri-cirinya Jika Wanita Puas Saat Berhubungan Intim? Dokter Boyke Bilang Begini
Kondisi ini, lanjut dia dinamakan dehidroanrosteron yang bisa membuat prostat bengkak. Jadi, kata dia, selain karena usia, penyakit prostat bengkak biasanya disebabkan karena kurangnya melakukan hubungan seksual atau penyakit menular seksual.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Apa Itu Pace Lari dan Bagaimana Cara Menghitungnya? Ini Panduannya
-
Profil Ade Kuswara: Bupati Bekasi yang Kena OTT KPK, Ayahnya Ternyata Tokoh Berpengaruh
-
5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
-
5 Pelembap Wajah Halal untuk Usia 50-an, Mudah Dicari di Offline atau Online Shop
-
10 Urutan Makeup yang Benar untuk Pemula, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
5 Sunscreen untuk Wanita Usia 50-an, Lembap dan Flek Hitam Tidak Makin Parah
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
6 Ide Kado Natal di OH!SOME, Cocok untuk Orang Terdekat
-
Program Kebun Mama, Kala Perempuan di NTT Memimpin Perubahan dengan Menanam Asa
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja