Suara.com - Pemberdayaan perempuan di dunia kerja diperlukan dukungan dari lingkungan. Selain dari aturan yang dibuat kantor, dukungan dari sesama perempuan atau yang sering dikenal dengan istilah woman support woman juga punya dampak besar demi mewujudkan perempuan yang berdaya.
Menurut HR Director of Nestlé Indonesia Fahrul Irvanto, dukungan perempuan itu sendiri yang sebenarnya bisa jadi mentor terbaik bagi karyawan perempuan lainnya.
"Mentor terbaik bagi seorang perempuan tentu perempuan lain yang sudah sukses," kata Fahrul dalam acara diskusi 'Semangat Kartini di Masa Kini' di kantor pusat Nestle Indonesia, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Tetapi, sebelum itu, memang perlu peran aktif dari kantor dalam mengampanyekan budaya woman support woman. Dengan begitu, kata Fahrul, secara otomatis lingkungan kerja akan mengarah terhadap pemberdayaan perempuan.
"Sangat setuju dengan statement woman support woman dalam situasi formal maupun informal. Ketika kita sudah mengubah budayanya, sudah mengampanyekan dan mendeklarasikan bahwa lingkungan kita inklusif, maka otomatis akan jadi daya tarik kepada perempuan untuk saling support satu sama lain," tuturnya.
Ia menambahkan, dengan adanya dukungan antar sesama perempuan, hal itu bisa berdampak baik terhadap kesehatan mental karyawan sendiri karena terciptanya lingkungan yang postif.
"Ketika secara individu lebh sehat secara mental dia lebih termotivasi untuk berkontribusi, maka akan berdampak juga terhadap kontibusi dalam pekerjaan," imbuh Fahrul.
Di sisi lain, perempuan berdaya di lingkungan kerja bukan jadi suatu ancaman bagi para pekerja pria. Sebaliknya, dengan memberikan kesempatan lebih luas kepada karyawan perempuan justru bisa jadi berdampak baik terhadap perusahaan.
Fahrul mengatakan, perusahaan bisa lebih banyak mendapat sudut pandang karena adanya keberagaman gender juga cara berpikir pada setiap karyawan.
Baca Juga: Indonesia Sampaikan 5 Pandangan Mengenai Dunia Kerja dalam KTT Pemerintah Dunia 2023
"Ketika ada keberagaman di situ, tidak terpaku pada satu sudut pandang, sehingga keputusan jadi lebih kaya. Kita perlu terus menumbuhkan budaya diversity karena keberagaman itu keniscayaan, sudah ada dari dulu, tinggal gimana kita bisa menerima dengn baik dan kita berkontribusi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Cari Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi yang Bagus dan Murah
-
Cinta Kuya Sekolah di Mana? Grammar dan Penulisannya Dicibir Berantakan
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Main Billiard: Hasil Realistis dan Tampil Kece
-
7 Sepatu Lari Underrated di Bawah Rp500 Ribu: Modal Kecil, Performa Gahar
-
Semakin Ramah Muslim, Ini Panduan Destinasi Wisata dan Kuliner Halal di Hong Kong
-
5 Sepatu Lari Rekomendasi dr. Tirta Harga Mulai Rp400 Ribu: Bikin Kaki Nyaman dan Anti Pegal
-
Kenapa Gugatan Cerai Andre Taulany Berkali-kali Ditolak? Ngotot Ajukan untuk Keempat Kalinya
-
8 Rekomendasi Serum untuk 40 Tahun Ke Atas, Produk Anti Aging Terbaik
-
Gaji Asisten Bisnis KMP Hampir 4 Kali UMR Jogja, Kontraknya Berapa Lama?
-
Gaya Rieke Diah Pitaloka Tenteng Tas Branded Rp40 Juta, Pendapat Publik Terbelah: Bukan Soal Harga