Suara.com - Dalam berhubungan seks, ketika orgasme biasanya pasangan akan langsung membersihkan alat kelaminnya. Bahkan, hal ini langsung dilakukan tepat setelah hubungan seks tersebut selesai.
Padahal, setelah berhubungan seks justru akan lebih baik ketika tidak langsung mencucinya. Dokter spesialis kandungan dan seksolog, Dokter Boyke mengungkapkan, seharusnya pasangan tidak usah terburu-buru mencuci alat vital.
“Setelah berhubungan seks itu tuh diem dulu, gak usah buru-buru (mencucinya),” ungkap Dokter Boyke dalam video di kanal Youtube TALKPOD dua tahun lalu.
Dokter Boyke menjelaskan, alasan mengapa pasangan disarankan untuk tidak langsung mencuci karena terdapat momen untuk keduanya saling memberikan rasa sayang. Pasangan bisa saling memeluk satu sama lain setelah berhubungan seks.
Selain itu, pasangan juga bisa saling mengucapkan kata cinta. Mengucapkan terima kasih juga menjadi hal yang penting kepada pasangan setelah berhubungan seks. Jika hal-hal tersebut telah dilakukan, baru membersihkan diri di kamar mandi.
“Nanti setelah hubungan seksnya selesai, sudah saling memeluk, saling mengucapkan cinta, saling mengucapkan terima kasih, baru kamu pergi ke kamar mandi,” jelas Dokter Boyke.
Lebih lanjut, pentingnya beberapa hal tersebut karena dapat memberikan efek baik bagi orang yang melakukannya. Dikatakan, ketika seseorang melakukan hubungan seks, bagian kulitnya bisa terasa 20 persen sensitif.
“Nah disitu beberapa orang mengatakan, justru pada fase resolusi melakukan hubungan seks itu, itu adalah kulitnya bertambah peka 20 persen,” ujar Dokter Boyke.
Untuk itu, dengan adanya pelukan, ciuman, serta belaian atau usapan setelah berhubungan seks menjadi hal yang perlu. Beberapa hal tersebut dapat membuat seseorang menjadi lebih sensitif dari biasanya.
“Sehingga ketika dipeluk, diusap, itu lebih sensitif lagi,” tutur Dokter Boyke.
Jika takut merasa membuat kotor organ intim, pada dasarnya ini bisa dipengaruhi karena kebiasaan, khususnya pada wanita. Untuk menjaga organ intim ini dapat dijaga dengan tidak menggunakan parfum pada miss v, memakai celana dalam dari katun, tidak mencukur rambut kemaluan, hingga cebok dari depan ke belakang.
Beberapa hal tersebut yang menjadi faktor kebersihan alat kelamin. Untuk itu, pada dasarnya setelah berhubungan seks tidak diharuskan langsung mencuci segera. Namun, pastikan juga untuk tidak lupa mencucinya setelah berpelukan serta menyampaikan perasaan sayang satu sama lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?