Suara.com - Gerhana matahari hibrid diperkirakan terjadi pada Kamis, 20 April 2023 di Indonesia sebagaiman yang disampaikan oleh BKMG beberapa waktu lalu. Fenomena gerhana matahari rupanya tak terlepas dari mitos, seperti apa ya?
Gerhana matahari merupakan fenomena alam, namun masih ada juga yang mengaitkannya dengan kepercayaan-kepercayaan tertentu atau mitos. Pasalnya, fenomena ini sudah terjadi sejak zaman dahulu yang masih terdapat keterbatasan intelektual, ilmu pengetahuan dan keyakinan primitif.
Sehingga setiap gejala alam selalu dikaitkan dengan kekuatan-kekuatan supranatural dan keyakinan kepercayaan tertentu yang melahirkan sebuah mitos. Bahkan, mitos-mitos tersebut masih terbawa hingga saat ini dan masih ada yang mempercayainya.
Tidak hanya di Indonesia, berdasarkan jurnal penelitian yang dipublikasikan Rumah Jurnal Institut Agama Islam Negeri Kudus, ada pun mitos-mitos mengenai gerhana matahari di seluruh dunia, dilansir pada Rabu (19/4/2023).
Indonesia - Raksasa Menelan Matahari
Masyarakat Indonesia khususnya di Pulau Jawa, meyakini sebuah mitos gerhana matahari terjadi karena adanya raksasa (buto) yang sedang berusaha menelan matahari.
Saat terjadinya gerhana matahari, masyarakat diminta untuk menabuh berbagai alat seperti bedug, kentongan bambu atau bunyi-bunyi lainnya supaya raksasa tersebut memuntahkan kembali matahari yang ditelannya.
Cina - Seekor Naga Makan Matahari
Masyarakat Cina pada abad ke-20 meyakini bahwa terjadinya gerhana matahari disebabkan oleh seekor naga (ghaib) sedang memakan matahari. Agar naga tersebut tidak memakan matahari, masyarakat membuat kegaduhan dengan menabuh drum dan melepaskan anak panah ke langit.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membuat naga ketakutan lalu pergi, sehingga sinar matahari muncul kembali.
Jepang - Langit Menurunkan Racun
Masyarakat Jepang mempercayai fenomena gerhana matahari dimana langit telah menurunkan racun. Sehingga saat gerhana matahari terjadi, masyarakat akan menutup seluruh sumur dan mata air untuk mencegah racun jatuh ke dalam air.
India - Berendam Supaya Terlindungi dari Naga
Di India, masyarakatnya mempercayai kalau yang bertanggung jawab atas terjadinya gerhana matahari adalah seekor naga. Saat gerhana matahari, masyarakat India akan membenamkan diri ke air sampai batas leher mereka dengan harapan matahari bisa melindungi dan mempertahankan dirinya dari naga.
Asia Tengah - Perang Dua Negara Timur Tengah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!