Suara.com - Kondisi mantan CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar, disebut telah membaik, meski masih memprihatinkan. Kondisi Van der Sar disebut sudah stabil, namun pihak keluarga belum bisa tenang karena kondisi eks kiper Manchester United dan Timnas Belanda itu masih memprihatinkan.
Sampai saat ini, Van der Sar masih harus mendapatkan perawatan intensif.
"Edwin van der Sar akan tetap dalam perawatan intensif untuk saat ini. Kondisinya stabil tapi masih memprihatinkan,” demikian pernyataan Ajax via Twitter, Minggu (9/7/2023).
Ajax membagikan informasi tersebut atas nama Annemarie van der Sar, istri Edwin. Sebelumnya, Van der Sar mengalami pendarahan otak pada 7 Juli lalu. Kejadianv itu terjadi ketika dia sedang berlibur di Kroasia.
Pria berusia 52 tahun tersebut dilaporkan pingsan usai mengalami pendarahan otak dan segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter medis.
Pendarahan otak terjadi akibat adanya pembuluh darah yang bocor di area kepala. Parah atau tidaknya kondisi pasien tergantung dari letak pendarahan yang terjadi.
Dikutip dari Alodokter, perdarahan di otak bisa membuat tekanan intrakranial atau tekanan dalam tengkorak kepala jadi meningkat. Hal itu yang menyebabkan pasien pendarahan otak jadi pingsan, seperti yang terjadi pada Edwin va den Sar.
Selain itu, pendarahan otak juga memicu beragam keluhan lain, seperti kejang, kaku kuduk, nyeri kepala, mual muntah, kebingungan mental, kebas atau lumpuh alat gerak, gangguan kontrol buang air, dan sebagainya.
Penanganan atas kondisi ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat dengan lebih dulu menstabilkan tanda-tanda vital, menurunkan tekanan intrakranial, mengontrol kondisi penyerta lainnya, sekaligus juga memperbaiki gejala klinis yang muncul. Pasien bisa jadi harus jalani operasi pelepasan tengkorak kepala mengangkat bekuan darah, menghentikan sumber perdarahan, sekaligus juga menurunkan tekanan intrakranial.
Baca Juga: Legenda Belanda Edwin van der Sar Alami Pendarahan Otak, Kondisinya Masih Memprihatinkan
Usai dilakukan penanganan yang tepat, kemungkinan penderita untuk kembali sadar dan pulih kembali pun bisa berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Siap-Siap, Festival Gaya Hidup Terbesar Jakarta Bakal Hadir: Ada 700+ Tenant dan Bintang K-Pop!
-
Terpesona Talenta Generasi Muda, Addie MS Gaet Cicit WR Supratman Dalam Konser Simfoni
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!