Suara.com - Seks di kolam renang seringkali memiliki daya tarik yang tak terbantahkan. Tapi apakah itu benar-benar bisa membuat hubungan seks lebih menggairahkan seperti di film-film? Faktanya, ada tiga masalah utama yang harus diwaspadai, yakni pelumasan, iritasi, dan infeksi.
Tiga hal tersebut sebenarnya harus lebih diwaspadai saat Anda ingin mencoba bereksperimen dengan melakukans eks di kolam renang. Ingin lebih tahu mengenai hal tersebut? Berikut penjelasannya menurut ahli, seperti dikutip Glamour.
1. Pelumasan
Kate White, MD, seorang ob-gyn di Boston menjelaskan air di dalam kolam renang kemungkinan besar akan menghilangkan pelumasan alami Anda.
"Dikelilingi oleh air membuat bagian dalam tubuh Anda lebih kering, sehingga hubungan intim mungkin menjadi lebih tidak nyaman," kata White seperti dilansir Glamour.
Itu tidak berarti Anda harus menyerah begitu saja. “Seks di dalam air baik-baik saja asalkan ada pelumasnya,” kata Leah Millheiser, MD, seorang ob-gyn dan asisten profesor klinis di Stanford University. Dia menyarankan untuk menggunakan pelumas berbahan silikon, yang akan bertahan di dalam air.
2. Iritasi
Jika Anda memiliki masalah dengan pelumas, maka siap-siap dengan masalah lain, yakni terhadap iritasi.
“Tergantung pada tingkat bahan kimia yang digunakan, klorin mungkin sangat mengiritasi vulva atau vagina Anda,” kata White.
Baca Juga: Awas! Inilah 5 Bahaya Sering Konsumsi Alkohol, Bisa Merusak Kulit
Anda mungkin tidak langsung menyadarinya, tetapi vulva yang merah, bengkak, gatal, dan terbakar benar-benar dapat mematikan kilau pasca berhubungan seks.
Sekadar informasi, air asin tidak jauh lebih baik—bahkan mungkin membuat petualangan seks Anda sedikit lebih menyakitkan.
"Jika vulva atau vagina robek saat berhubungan seks karena kurangnya pelumasan, air garam juga dapat menyebabkan lebih banyak rasa perih," White mengatakan.
3. Infeksi
Terakhir, ada satu lagi bahaya yang harus diwaspadai: Infeksi. Jika Anda berada di kolam—atau lebih buruk lagi, bak mandi air panas—yang belum diklorinasi dengan benar, ada risiko infeksi kandung kemih akibat mikroba di dalam air, kata White.
Millheiser menekankan buang air kecil setelah kesenangan selesai untuk mengurangi risiko ISK. Seperti biasa, yang terbaik adalah menggunakan kondom jika Anda berhubungan seks (terutama, jika Anda bukan satu-satunya orang yang menggunakan kolam renang)—tetapi perlu diingat, kata Millheiser, bahwa kondom mungkin sulit dipertahankan di dalam air.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
4 Perbedaan Facial Wash dan Facial Foam, Jangan Salah Pilih!
-
7 Rekomendasi Smartwatch Akurat Pengukur HR Terbaik, Harga Ramah di Kantong
-
Stop Iritasi! Brand Skincare Korea Berbasis Sains Ini Teruji Kuat Melawan Polusi dan Kelembapan
-
5 Sepatu Running Adidas Ori Terbaik: Nyaman Buat Harian sampai Lari Maraton
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Bye Wajah Kusam
-
6 Cushion Lokal Murah untuk Ibu Rumah Tangga dengan Coverage Buildable
-
Apa Itu Siklon Tropis? Simak 3 Fenomena yang Perlu Diwaspadai di Indonesia
-
Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
-
Liburan Akhir Tahun Jadi Tak Biasa: Menjelajah Dunia Tahilalats di Bens Backyard
-
Panthenol vs Ceramide, Lebih Ampuh Mana untuk Perbaiki Skin Barrier?