Dampak Pesta Orgy dan Bahayanya
Pesta seks memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari peran sosial mereka yang artifisial dan terbatas dan mundur ke keadaan alami yang lebih otentik, yang oleh para psikolog modern diasosiasikan dengan ketidaksadaran Freudian.
Hal ini paling menarik bagi kelompok marjinal, karena ia mengesampingkan hierarki laki-laki atas perempuan, tuan atas budak, bangsawan atas rakyat jelata, kaya atas miskin, dan warga negara atas orang asing.
Singkatnya, hal ini memberikan orang-orang waktu istirahat yang sangat mereka butuhkan: seperti liburan modern, namun lebih murah dan efektif.
Seseorang yang terlibat pesta seks ini berarti melakukan hubungan intim dengan banyak orang yang berbeda secara bergantian. Tentu saja, hal tersebut memiliki dampak buruk pada kesehatan, beberapa di antaranya yaitu:
1. Tertular penyakit menular seksual
Dampak paling utama dari seks orgy, yaitu risiko terkena penyakit menular seksual. Sesuai dengan namanya, penyakit ini bisa menular kontak seksual atau hubungan intim. Contohnya yaitu sifilis, chlamydia, Gonore, HIV/AIDS.
2. Risiko hamil di luar nikah
Ikut serta dalam pesta orgy akan meningkatkan risiko kehamilan pada perempuan. Secara umum, kehamilan memang bukan hal yang bisa dibilang membahayakan, tetapi apabila terjadi di luar nikah, pelaku bisa saja melakukan hal-hal yang melanggar hukum dan membahayakan bagi dirinya.
Baca Juga: Sosok Pasutri yang Terlibat Pesta Seks di Jaksel: Ngaku Ingin Puas dan Happy Ending
Seperti diketahui, sudah banyak kasus aborsi ilegal di kalangan masyarakat. Padahal aborsi yang dilakukan secara sembarangan bisa mengancam kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
3. Kesehatan mental
Tidak hanya bisa menyerang kesehatan fisik, seks orgy juga memiliki potensi mengganggu kesehatan mental para pelakunya. Seseorang yang terlibat dalam pesta seks ini bisa saja mengalami gangguan kecemasan, timbul perasaan bersalah, sampai dengan merasa depresi.
Lebih lagi, apabila pelakunya sampai terkena penyakit menular seksual atau hamil di luar nikah. Ia bisa merasa malu dan tertekan sehingga mengganggu kesehatan mentalnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR