Suara.com - Masih heboh artis jualan live di TikTok dituding jadi penyebab Pasar Tanah Abang sepi. Nama Baim Wong dan Raffi Ahmad pun ikut diseret dan disebut serakah, karena menguasai pasar dan menurunkan harga barang jenis yang sama dijual pedagang kecil.
"Kita bicara soal Raffi Ahmad Iho ya. Dia buang angin pun fans nya akan tetap memuja. Dia batuk dan dijadikan vlog juga akan tetap d tonton jutaan orang dan dapat penghasilan dari iklan," tulis akun Facebook Sarah Amalia dan dibagikan ulang akun Twitter @mediocrickey, dikutip suara.com, Selasa (20/9/2023).
"Bisa bayangkan kalau dia jualan barang barang murah di TikTok. Barang yang dia jual adalah barang yang juga dijual oleh pedagang kecil. Jadi siapa yang terinjak injak dalam hal ini?" tambah Sarah lagi.
Akun tersebut juga mengkritisi konsep Raffi Ahmad hingga Baim Wong yang awalnya menjual jasa endorsement, kini berubah jadi menyediakan jasa Live TikTok untuk brand tertentu. Ini artinya barang yang dijual bukanlah brand atau produk milik mereka.
"Semua orang tahu kok kalau rezeki sudah Allah atur sesuai porsinya masing-masing. Tapi apa nggak bisa, seorang Raffi Ahmad merasa cukup puas dengan penghasilannya saat ini, sebagai influencer tanpa harus bersaing dengan pedagang kecil yang jauh di bawahnya?," lanjutnya.
Tulisan ini viral di Twitter, dan menimbulkan respon beragam dari berbagai warganet. Dari mulai yang kontra hingga setuju dengan pendapat tersebut. Beberapa bahkan menyebut perilaku ini sebagai tindakan predatory pricing atau menjual barang di bawah harga modal.
"Yes, in memang udah nggak bener, predatory pricing, jual barang rugi demi matiin kompetisi," ungkap @mediacrickey.
"Menarik nih buat diteliti, predatory pricing ke UMKM," ungkap @shztama.
"Sering belanja barang dari TikTok, tapi nggak pernah beli dari akun artis. Seringnya ke official store atau reseller batik," komentar @juarazr.
"Pada mau beli karena merasa mau menjadi bagian dari hidup artis tersebut. Mereka-mereka ini fans yang tiap hari nontonin kehidupan mereka tidak berhenti, muja anak-anaknya, scroll trus, like terus, komen terus. Kadang nggak peduli produknya apa, yang penting pengen involved and feel valid kalau beli," sahut @karinyoo.
Sementara itu, Pasar Tanah Abang disebut masih terus mengalami penurunan penjualan, bahkan semakin banyak penjual yang pilih menutup tokonya karena tidak mampu membayar sewa toko.
Beberapa pedagang juga mengeluh dalam satu hari tidak ada satu orangpun pembeli, karena sedikitnya orang yang datang ke pasar Tanah Abang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah
-
Sepatu Lari vs Sepatu Jalan: Kualitas Mempengaruhi Kinerja?