Suara.com - Belakangan ini kembali viral Ammar Zoni positif mengonsumsi ganja dan sabu. Hal ini berdasar hasil tes urine yang dilakukan penyidik terhadap Ammar Zoni usai ditangkap di sebuah apartemen kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Selasa (12/12/2023) malam.
Penyidik juga mengungkap beberapa barang bukti narkotika. Mulai dari ganja, sabu, hingga obat hexymer.
"Barang bukti yang diamankan ganja, sabu, dan obat hexymer," ungkapnya.
Berdasar catatan Suara.com, ini merupakan kali ketiga Ammar Zoni ditangkap terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Pada 2017 lalu, suami Irish Bella itu pernah ditangkap dengan barang bukti berupa ganja dan sabu.
Lima tahun berselang tepatnya Maret 2023, Ammar Zoni lagi-lagi ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba. Ketika itu penyidik menyita bukti berupa sabu.
Pada Oktober 2023 Ammar Zoni sebenarnya baru saja bebas murni usai menjalani masa tahanan selama 7 bulan. Namun kekinian dia kembali berurusan dengan kasus yang sama.
Berdasar catatan Suara.com, ini merupakan kali ketiga Ammar Zoni ditangkap terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Pada 2017 lalu, suami Irish Bella itu pernah ditangkap dengan barang bukti berupa ganja dan sabu.
Lima tahun berselang tepatnya Maret 2023, Ammar Zoni lagi-lagi ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba. Ketika itu penyidik menyita bukti berupa sabu.
Pada Oktober 2023 Ammar Zoni sebenarnya baru saja bebas murni usai menjalani masa tahanan selama 7 bulan. Namun kekinian dia kembali berurusan dengan kasus yang sama.
Baca Juga: Obat Hexymer Jadi Satu Barang Bukti Ammar Zoni Ditangkap Narkoba Lagi, Apa Kegunaan dan Fungsinya?
Padahal Ammar Zoni sudah sempat direhabilitasi, bahkan dipenjara kok bisa ya tidak jera. Lantas bagaimana sih sebetulnya tahapan rehabilitasi yang dilakukan BNN? Berikut ulasannya.
Tahap-Tahap Rehabilitasi Pecandu Narkoba
Merujuk dari laman resmi BNN, berikut adalah tahapan dalam memulihkan pecandu narkoba:
1. Tahap Medis (Detoksifikasi)
Pada tahap ini pecandu diperiksa seluruh kesehatannya dari fisik hingga mental oleh dokter. Dokterlah yang memutuskan apakah pecandu perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang ia derita. Pemberian obat tergantung dari jenis narkoba dan berat ringanya gejala putus zat. Dalam hal ini dokter butuh kepekaan, pengalaman, dan keahlian guna memdeteksi gejala kecanduan narkoba tersebut.
2. Tahap Non-Medis
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
8 Serum Rambut Terbaik untuk Mengatasi Masalah Rambut Kusut dan Berminyak
-
Profil Rafi Catur, Santri Ponpes Al Khoziny yang Ditemukan Meninggal dalan Keadaan Sujud
-
Pendidikan Jessica Rosmaureena dan Hokky Caraka Jomplang? Viral Isu Perselingkuhan
-
Ramalan Zodiak 3 Oktober 2025: Peluang, Tantangan, dan Nasihat Astrologi
-
Oats, Superfood untuk Kulit: Rahasia Harlette Beauty Menjadi Tren Baru Skincare
-
Cara Daftar Magang Nasional Fresh Graduate 2025 dengan Gaji UMR
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Sendiri Wanita Berhijab Berbagai Gaya
-
Jessica Rosmaureena Keturunan Mana? Mantan Kekasih Hokky Caraka yang Memesona
-
10 Kebiasaan Buruk yang Sering Jadi Cara Keliru Atasi Stres
-
3 Oktober Merayakan Apa Saja: Hari PETA Hingga National Boyfriend Day