Ira Nandha Self Harm Usai Diselingkuhi Suami, Kenali 3 Penyebab Lainnya

Suara.com - Belakangan ini kasus perselingkuhan pilot Elmer Syaherman dan Bella Damaika masih santer menjadi perbincangan publik. Diketahui perselingkuhan itu turut dibongkar oleh Ira Nandha istri sang pilot.

Bukti perselingkuhan yang dilakukan Elmer pun dibagikan di Instagram. Ira melampirkan beberapa tangkapan layar chat mesra keduanya.

Selain itu, Ira juga mencurahkan semua isi hatinya dan mengaku sudah 6 kali diselingkuhi suaminya selama menikah.

Bahkan, ia melampirka sebuah foto lebam-lebam di bagian tangannya. Ia mengaku kerap melakukan selfharm untuk melampiaskan rasa sakitnya selama ini.

Seperti yang diketahui, self harm adalah perilaku menyakiti atau melukai diri sendiri. Sering kali, seseorang melakukan hal ini dengan sengaja untuk mendapatkan perasaan atau kepuasan tersendiri.

Maka dari itu, tindakan ini merupakan salah satu bentuk dari gangguan perilaku yang berkaitan dengan penyakit kejiwaan.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang melakukan hal tersebut. Berikut ulasannya.

1. Riwayat trauma

Melansir laman halodoc, orang yang memiliki riwayat trauma psikologis lebih rentan melakukan percobaan untuk menyakiti diri sendiri. Kondisi ini bisa muncul saat kehilangan orang tersayang atau pernah menjadi korban kekerasan fisik, emosional, hingga seksual.

Baca Juga: Bella Damaika Pramugari yang Selingkuh dengan Pilot Tetap Kerja, Wajahnya yang Jutek Jadi Sorotan saat Lakukan Hal Ini

Hal ini bisa membuat seseorang merasa hampa dan rendah diri, sehingga mencari pelampiasan dengan melukai tubuh.

2. Masalah Sosial

Penyebab lain dari self harm adalah masalah sosial. Sering kali, perilaku negatif ini lebih rentan menyerang korban perundungan atau bullying, atau orang-orang yang sedang berada dalam kesulitan tertentu.

Tak heran jika perilaku ini lebih sering terjadi pada anak dan remaja.

3. Gangguan Mental

Pada beberapa kasus, penyebab self harm adalah masalah kesehatan mental. Misalnya depresi, gangguan mood, hingga gangguan kepribadian ambang. Selain itu, nyatanya faktor-faktor lain juga bisa menjadi penyebab seseorang melakukan perilaku ini.