Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan penyebab macetnya jalanan di Bali pada saat akhir tahun 2023 kemarin. Sandi menyebut kalau kepadatan itu tidak disebabkan karena lonjakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, melainkan akibat penumpukan turis di satu wilayah saja.
Sandiaga Uno mengatakan kalau kebanyakan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara kebanyakan liburan di daerah Bali Selatan. Hal tersebut tentu menjadi PR bagi Kemenparekraf juga pemerintah daerah setempat untuk mempromosikan tempat wisata lain selain di area Bali Selatan.
"Bapak Pj Gubernur Bali dan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali telah mempromosikan wisata Bali Utara, Bali Barat maupun Bali Timur. Kami mendorong agar investasi lebih banyak di luar Bali Selatan supaya terdistribusi karena ini yang akan menjadi catatan kami,” kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/1/2024).
Diketahui bahwa di daerah Bali selatan memang banyak tempat wisata populer, sebagian besar wilayah tersebut masuk dalam Kabupaten Badung. Beberapa lokasi wisata yang populer seperti Garuda Wisnu Kencana, pantai Jimbaran, Pantai Kuta, Pura Uluwatu Pura, dan masih banyak lagi.
Kemacetan panjang juga terjadi menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga menyebabkan para wisatawan berjalan kaki menuju bandara. Sandi mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi lantaran banyaknya kendaraan pribadi yang parkir memakan jalan raya pada sekitar pusat oleh-oleh.
"Tidak ada lonjakan yang luar biasa, karena yang terjadi di Bali bukan jumlah wisatawan yang masuk tapi pengaturan (kendaraan pribadi) di pusat oleh-oleh,” ungkapnya.
Sementara soal Bali yang masuk dalam jajaran destinasi wisata overtourism atau kelebihan wisatawan sepanjang Januari- November 2023 menurut World Travel and Council, Menparekraf menyebut hal ini menjadi catatan tersendiri bagi pihaknya. Namun demikian, berdasarkan catatannya, jumlah wisatawan yang datang ke Bali pada 2019 dibandingkan dengan 2023, jumlahnya masih di bawah 30 persen.
Lebih lanjut guna menghindari kepadatan lalu lintas dalam menghadapi lonjakan wisatawan, ia menyebut pemerintah sedang mendesain pembangunan kereta LRT.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Tjok Bagus Pemayun menuturkan kunjungan wisman ke Bali pada Januari hingga akhir Desember 2023 mencapai 5.328.238, sementara kunjungan wisnus sebanyak 9.877.911.
Atas kemacetan yang terjadi pada beberapa waktu lalu, ia menyebut akan menjadikan catatan sehingga hal itu tidak kembali terulang.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bukan Cuma Teori, Ini Cara Kampus Menyiapkan Mahasiswa Masuk Dunia Kerja
-
5 Sunscreen yang Bikin Makeup Makin Flawless dan Nempel Seharian, Mulai Rp30 Ribuan!
-
ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade, Hadirkan Pameran Seni Reuni 60 Seniman
-
11 Oleh-Oleh Khas Malang yang Unik dan Lezat, Bukan Cuma Keripik Apel
-
7 Rekomendasi Lipstik dengan Kandungan SPF 30, Bikin Bibir Lembap dan Berwarna
-
7 Basic Skincare Anti Aging Usia 40 Tahun ke Atas, Stop Flek Hitam dan Kulit Kendur
-
5 Rekomendasi Body Lotion dengan Kandungan Niacinamide, Ampuh Mencerahkan Kulit Kusam
-
7 Sepatu Recovery Run Lokal yang Nyaman, Kualitas Dunia Bebas Lari Tanpa Pegal!
-
6 Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kunci Kulit Lembap dan Awet Muda
-
7 Rekomendasi Oleh-oleh Jogja Selain Gudeg dan Bakpia, Cocok Dibawa Pulang Saat Libur Nataru