Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito menjadi aktor kunci yang memberikan sanksi kepada Komisi Pemilihan Umum atau KPU terkait penerimaan pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Rekam jejak Ketua DKPP Heddy Lugito pun banyak dilirik lantaran dianggap tetap berusaha menjaga integritas di tengah karut – marut perpolitikan nasional.
Heddy memberikan peringatan keras teakhir kepada Hasyim Asy’ari yang dibacakan dalam sidang di Kantor Pusat DKPP RI, Senin (5/2/2024) hari ini. Tak cuma Hasyim, sanksi peringatan keras terakhir juga menyasar enam anggota KPU lainnya yakni Yulianto Sudrajat, August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Idham Holik, Muhammad Afifuddin, dan Parsadaan Harahap.
Sidang tersebut digelar lantaran sejumlah laporan yang menyatakan ketua dan anggota KPU diduga melakukan pelanggaran etik lantaran memproses pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Padahal, seperti diketahui penurunan batas usia capres – cawapres dari 40 ke 35 tahun oleh Mahkamah Konstitusi yang membuat Gibran mendapatkan karpet merah juga penuh kontroversi. Kendati demikian, Heddy Lugito menegaskan bahwa sidang ini tak akan mempengaruhi proses pencalonan Gibran sebagai wapres yang hingga hari ini terus berjalan.
Rekam Jejak Heddy Lugito
Melansir dkpp.go.id, pria kelahiran Boyolali, 5 Juli 1960 ini merupakan wartawan senior di tanah air dengan mengawali karier di Majalah Tempo pada 1987 – 1994. Karier Heddy bekembang pesat setelah pindah ke Majalah Gatra pada 1994. Sejumlah posisi pernah diembannya, mulai dari Staf Redaksi (1994 – 1996), Redaktur (1996 – 1999), Redaktur Pelaksana (1999 – 2002), dan Redaktur Eksekutif (2002 – 2006). Dia kemudian dipercaya sebagai Wakil Pemimpin Redaksi (2006 – 2012), Pemimpin Redaksi untuk Majalah Gatra, Gatranews.com, dan Majalah CARS (2012 – 2016).
Pada tahun 2011 – 2016, Heddy menjadi Direktur Pemberitaan PT Era Media Informasi (Gatra Media Grup), kemudian berlanjut sebagai Pemimpin Umum Majalah Gatra dari 2016 – 2019.
Heddy juga aktif diberbagai organisasi atau serikat media. Tercatat di tahun 2009 – 2017 menjadi Sekretaris Jenderal Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat dan sebagai Sekertaris Jenderal Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) Indonesia (2014 – 2018). Sejak tahun 2021 sampai sekarang Heddy juga aktif sebagai Anggota Dewan Penasihat Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) Indonesia.
Di luar aktivitasnya sebagai wartawan, Heddy pernah menjabat sebagai Komisaris di beberapa BUMN, antara lain Komisaris PT Pelindo 3 (Persero) pada 2015-2019. Saat itu, ia langsung mengundurkan diri sebagai Pemimpin Redaksi GATRA, sepekan setelah diangkat sebagai Komisaris PT Pelindo 3 dengan alasan menjaga independensi jurnalisme.
Kemudian pada 2021 Heddy dipercaya sebagai Komisaris Independen PT Pertani (Persero). Berlanjut sebagai Komisaris Idependen PT Sang Hyang Seri (Persero). Namun, dua hari setelah ditetapkan sebagai Ketua DKPP RI, Heddy mungundurkan diri sebagai Komisaris PT Sang Hyang Seri, sebagai bentuk komitmennya menjaga maruah DKPP dan demokrasi yang bermartabat.
Baca Juga: Biodata Lengkap Heddy Lugito, Sosok Ketua DKPP yang Dulunya Jurnalis
Heddy dilantik sebagai Anggota DKPP RI dari Unsur Masyarakat periode 2022 – 2027 di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (7/9/2022). Selanjutnya secara aklamasi, Heddy terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua DKPP. Sebelum perjalanan panjang kariernya dimulai, Heddy Lugito menimba ilmu di Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Biodata Lengkap Heddy Lugito, Sosok Ketua DKPP yang Dulunya Jurnalis
-
TKN Pede Putusan DKPP Tak Akan Pengaruhi Elektabilitas Prabowo-Gibran
-
Ketua KPU dkk Divonis Langgar Etik Gegara Loloskan Dirinya jadi Cawapres, Reaksi Gibran Cuma Begini
-
Ketua KPU RI Diputuskan Langgar Kode Etik Loloskan Gibran jadi Cawapres, Ini Harta Kekayaan Hasyim Asyari
-
Putusan DKPP kepada Ketua KPU Bakal Anulir Gibran? Ini Penjelasan Pakar Hukum
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
7 Sepatu Lari Underrated di Bawah Rp500 Ribu: Modal Kecil, Performa Gahar
-
Semakin Ramah Muslim, Ini Panduan Destinasi Wisata dan Kuliner Halal di Hong Kong
-
5 Sepatu Lari Rekomendasi dr. Tirta Harga Mulai Rp400 Ribu: Bikin Kaki Nyaman dan Anti Pegal
-
Kenapa Gugatan Cerai Andre Taulany Berkali-kali Ditolak? Ngotot Ajukan untuk Keempat Kalinya
-
8 Rekomendasi Serum untuk 40 Tahun Ke Atas, Produk Anti Aging Terbaik
-
Gaji Asisten Bisnis KMP Hampir 4 Kali UMR Jogja, Kontraknya Berapa Lama?
-
Gaya Rieke Diah Pitaloka Tenteng Tas Branded Rp40 Juta, Pendapat Publik Terbelah: Bukan Soal Harga
-
Profil SMA Santo Yosef Solo yang Blak-Blakan Ungkap Ijazah Gibran
-
Wali Kota Prabumulih Lulusan Apa? Viral Copot Kepsek Gegara Tegur Anaknya
-
Kekayaan Erick Thohir di LHKPN: Punya 34 Properti dan Surat Berharga Rp1,7 Triliun