Suara.com - Perseteruan di masa lalu membuat bergabungnya Otto Hasibuan dan Hotman Paris Hutapea dalam satu kelompok kuasa hukum pembela Prabowo-Gibran menjadi sorotan publik.
Diketahui kelompok kuasa hukum 02 diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra. Beberapa nama pengacara kondang bergabung di kelompok tersebut, seperti Otto, Hotman, OC Kaligis yang pernah digadang-gadang menjadi besan Prabowo Subianto, sampai Yakup Hasibuan yang merupakan suami Jessica Mila.
Jika riwayat pendidikan Otto dan Hotman diadu, siapa yang kira-kira lebih moncer? Berikut adalah ulasannya.
Riwayat Pendidikan Otto Hasibuan
Otto Hasibuan adalah salah satu pengacara paling kondang di Indonesia yang pernah berperan dalam sejumlah kasus besar. Salah satunya adalah kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin, di mana Otto berperan sebagai pengacara untuk Jessica Kumala Wongso.
Otto sudah malang-melintang di dunia advokasi yang tentu sejalan dengan pendidikannya. Otto diketahui besar dan menyelesaikan studi formalnya di Sumatera Utara.
Otto lalu menempuh pendidikan tinggi jenjang S1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, kemudian mendapatkan gelar masternya di University of Technology Sydney (UTS) Australia.
Otto diriwayatkan mempelajari Ilmu Perbandingan Hukum di UTS Australia. Lalu setelahnya Otto meraih gelar Doktor Filsafat di Universitas Gadjah Mada. Tak hanya itu, Otto juga memiliki gelar Guru Besar dan mendapatkannya dari Universitas Jayabaya.
Riwayat Pendidikan Hotman Paris
Baca Juga: Pedas! Refly Harun Sentil Hotman Paris Tak Banyak Paham Soal MK
Pendidikan Hotman Paris Hutapea ternyata tak kalah mentereng dari Otto Hasibuan, bahkan keduanya pernah menempuh pendidikan tinggi di beberapa lembaga yang sama.
Pengacara kelahiran 20 Oktober 1959 itu mengambil jurusan S1 Ilmu Hukum di Universitas Katolik Parahyangan dan dinyatakan lulus sebagai Sarjana Hukum pada tahun 1981.
Hotman lalu melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang Ilmu Hukum di University of Technology Sydney (UTS) Australia dan menyelesaikan studinya pada periode 1990-1991. Namun selain di UTS Australia, Hotman juga meraih gelar masternya dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 2005-2006.
Setelahnya Hotman melanjutkan studi ke jenjang doktoral, lebih tepatnya di bidang hukum internasional, di Universitas Padjajaran. Hotman menempuh pendidikan pada tahun 2007-2010 dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan
-
Kilas Balik Perjalanan Cinta Syifa Hadju, Kini Berlabuh pada El Rumi
-
5 Rekomendasi Moisturizer Penghilang Chicken Skin, Kulit Halus Impian Jadi Kenyataan!
-
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
-
5 Skincare untuk Hilangkan Flek Hitam Usia 50 Tahun ke Atas, Harga Mulai Rp60 Ribuan
-
Panduan Lengkap Cara Mendaftar Global Sumud Flotilla untuk Berlayar ke Gaza
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
5 Fakta Cesium-137 di Cikande, Radiasi Berbahaya Butuh Waktu 30 Tahun untuk Hilang