Suara.com - Ramadan adalah momen sakral bagi umat Islam yang disertai dengan kegembiraan, silaturahmi, dan tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), yang selalu dinanti-nantikan oleh banyak orang. Namun, di tengah kebahagiaan itu, ada risiko yang sering terlupakan, yaitu peredaran uang palsu.
Dalam upaya memerangi uang palsu, CEO Nawakara Arta Kencana, Iman Sujudi Mengatakan pentingnya menjaga transaksi keuangan dan waspada beredarnya uang palsu menjelang lebaran.
"Kejahatan ekonomi ini cenderung meningkat saat banyak transaksi keuangan terjadi, termasuk saat pembagian THR. Dengan meningkatnya transaksi keuangan selama momen berbagi kebahagiaan ini, kita dapat mencegah kerugian ekonomi dan bertanggung jawab atas keamanan finansial kita hingga orang-orang di sekitar kita. Kerja sama dengan Bank Indonesia dan aparat keamanan menjadi bagian penting dalam strategi Nawakara Arta Kencana untuk menanggulangi masalah uang palsu, terutama menjelang Lebaran."
Iman Sujudi menambahkan pentingnya bagi masyarakat untuk mengetahui cara membedakan uang asli dan palsu serta langkah- langkah melaporkannya untuk mengamankan finansial kita. Sebagai bentuk antisipasi, Nawakara menghimbau saat mendapatkan uang dalam bentuk cash masyarakat dapat melakukan hal-hal tersebut, antara lain:
Metode 3D
Bank Indonesia telah menetapkan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) sebagai strategi utama untuk memverifikasi keaslian uang Rupiah secara detail. Ciri-ciri visual seperti warna yang cerah, detail yang tajam, watermark, dan hologram membantu membedakan uang asli dari yang palsu. Tekstur kertas uang asli yang unik dapat dirasakan saat disentuh, sementara fitur keamanan internal seperti benang pengaman dan cetakan khusus terlihat saat diterawang dengan cahaya.
Tukarkan di tempat resmi
Untuk menghindari risiko uang palsu saat Lebaran, Nawakara menyarankan untuk menukarkan uang hanya di tempat yang resmi dan terverifikasi seperti bank. Institusi seperti bank memiliki sistem deteksi uang palsu yang canggih untuk menjamin keaslian uang yang diterima.
Lapor ke pihak berwajib
Baca Juga: Di Balik Kata Andai Aku Dapat THR: Bongkar Rumitnya Remaja yang OTW Kepala 2
Menemukan atau menerima uang palsu bukan hanya situasi yang tidak menyenangkan, tetapi juga berpotensi merugikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera melaporkan temuan tersebut kepada otoritas yang berwenang seperti Bank Indonesia atau kepolisian setempat. Laporan ini membantu dalam identifikasi pelaku serta mencegah peredaran uang palsu di masa mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dari Melepas Penat Hingga Pemberdayaan UMKM: Inilah Kekuatan Sentra Kuliner!
-
4 Rekomendasi Krim Malam untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Samarkan Kerutan
-
Apa Saja Bisnis Putri Tanjung? Rumah Tangganya Dikabarkan Retak
-
Apa Saja Larangan untuk Wanita selama Masa Iddah? Azizah Salsha Diduga Mau Liburan ke Jepang
-
Fesyen Lokal Lawan Gempuran Barang Murah Impor: Bisakah Bertahan?
-
Taqy Malik Anak Siapa? Ramai soal Kasus Bangun Masjid di Tanah Sengketa
-
Transformasi Platform E-Commerce, Belanja Fashion Bakal Lebih Cepat, Mudah, dan Personal
-
Jadwal MotoGP Mandalika 2025, Simak Kejutan dan Dramanya!
-
Link Nonton Live MotoGP Mandalika 2025
-
5 Fakta Menarik Lauterbrunnen Swiss yang Indah, Lokasi El Rumi Lamar Syifa Hadju