Suara.com - Buntut dari video ceramahnya yang viral beberapa waktu lalu, Pendeta Gilbert Lumoindong kini dilaporkan ke polisi. Sementara itu, sosok yang melaporkan Pendeta Gilbert Lumoindong tersebut adalah pengacara Farhat Abbas.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra. Nanti pihaknya akan melakukan penyidikan dan pendalaman bukti atas kasus dugaan penistaan agama yang dilaporkan Farhat Abbas tersebut.
"Pelapornya atas nama Farhat Abbas," kata Wira Satya Triputra kepada wartawan, Kamis (18/4/2024).
Dilaporkannya Pendeta Gilbert Lumoindong oleh Farhat Abbas lantas membuat keduanya menjadi sorotan. Pasalnya, Farhat Abbas sendiri juga bukan sosok sembarangan. Ia merupakan salah satu pengacara yang cukup dikenal oleh masyarakat.
Di sisi lain, Pendeta Gilbert Lumoindong juga dikenal sebagai tokoh agama yang cukup berpengaruh. Namun, bagaimana beda pendidikan antara Farhat Abbas dan Pendeta Gilbert Lumoindong?
Pendidikan Farhat Abbas
Farhat Abbas diketahui lahir di Riau pada 22 Juni 1976. Meski lahir di Riau, Farhat Abbas diketahui bersekolah SMA di SMA Negeri 1 Ternate. Setelah lulus, putra mantan Hakim Agung RI, Abbas Said ini melanjutkan pendidikannya di Universitas Pasundan.
Dari pendidikannya itu, Farhat Abbas menjadi pengacara. Namun, ia juga sempat terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai calon bupati dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara. Hanya saja, ia tidak berhasil menang.
Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dalam Pemilu 2014 mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta III. Dalam pemilihan kali ini Farhat Abbas juga tidak berhasil menang.
Baca Juga: Lisan Istri Pendeta Gilbert, Pernah Terjerat Kasus Hukum Gegera Ucap Sundel Bolong
Pendidikan Pendeta Gilbert Lumoindong
Pendeta Gilbert Lumoindong diketahui bersekolah di SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta. Setelah lulus, ia mulai mendalami ilmunya untuk belajar agama. Ia kuliah di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia dan lulus diploma pada tahun 1990.
Dirinya kemudian melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia. Tidak hanya itu, Pendeta Gilbert Lumoindong juga tergabung dalam School of Ministry (Morris Cerullo). Ia juga ikut dalam Kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon.
Tak hanya itu, Pendeta Gilbert Lumoindong juga mendirikan GL Ministry pada tahun 1998. Di sana, ia menjadi pemimpin atau gembala sidang Jemaat di Gereja Bethel Indonesia, Glow Fellowship Centre, Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Remaja hingga Dewasa: Langkah Nyata Menciptakan Hidup Sehat dan Produktif
-
Silsilah Ahmad Assegaf, Dikabarkan Digugat Cerai Tasya Farasya
-
Suami Tasya Farasya Kerja Apa? Heboh Isu Cerai
-
5 Fakta Primus Yustisio Bongkar Borok LPDP: Beasiswa Hanya untuk Kalangan Tertentu?
-
Berapa Gaji PPPK Lulusan S1, Beneran Beda dengan Lulusan D3?
-
Bukan Hanya Paru-Paru Dunia: Indonesia Sumber Kepemimpinan Hijau Global
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Edit Foto Bareng Pasangan, Obat Rindu untuk Pejuang LDR
-
Terpopuler: Gaji PMO Koperasi Merah Putih hingga Biaya Berobat di Mount Elizabeth
-
Hari Literasi Internasional: Gubernur Jakarta Ajak Anak-Anak Cinta Membaca Sejak Dini
-
Intip 13 Properti Eko Patrio di LHKPN yang Tembus Rp166 M, Pilih Ngontrak usai Rumah Dijarah