Suara.com - Belum lama ini harta kekayaan konglomerat Prajogo Pangestu menjadi sorotan warganet lantaran jumlahnya yang berlipat ganda dengan drastis dalam kurun waktu sebulan.
Hal ini sebagaimana data yang dirilis Forbes Real Time Billionaires pada Senin (13/5/2024), di mana harta Prajogo kini menembus angka USD63,8 miliar. Jika dirupiahkan dengan kurs $1 = Rp16.085, maka harta kekayaan Prajogo mencapai angka Rp1.026,25 triliun.
Menariknya, angka tersebut melesat sebesar Rp253 triliun jika dibandingkan dengan harta kekayaan Prajogo pada 12 April 2024 silam, yakni sebesar USD 48,2 miliar. Besarnya angka ini juga membuat Prajogo menjadi orang terkaya di Indonesia, di Asia Tenggara, sekaligus duduk di posisi ke-27 dunia.
Harta kekayaan fantastis ini jelas membuat publik bertanya-tanya mengenai sumber pundi-pundi uangnya. Prajogo merupakan pengusaha kawakan Indonesia sekaligus pemilik Grup Barito Pacific.
Beberapa perusahaan yang masuk dalam grup ini adalah PT Barito Pacific Tbk., PT Barito Renewables Energy Tbk., PT Chandra Asri Pacific Tbk., dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Secara garis besar, bisnis-bisnis Prajogo bergerak di bidang petrokimia dan energi terbarukan.
Selain itu, Prajogo beserta sang istri, Herlina Tjandinegara adalah pendiri Bakti Barito Foundation atau Yayasan Bakti Barito. Yayasan tersebut berfokus pada program-program filantropi Grup Barito Pacific di bidang lingkungan, sosial, pendidikan, serta kemasyarakatan.
Dikutip dari berbagai sumber, pengusaha kelahiran 13 Mei 1944 itu merupakan lulusan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Singkawang. Meski begitu, Forbes pernah menempatkan Prajogo sebagai orang terkaya ke-3 di Indonesia pada tahun 2019 dengan jumlah kekayaan bersih sebesar USD 7,6 miliar.
Kini dirinya malah menjadi orang terkaya di Indonesia, bahkan mengalahkan Low Tuck Kwong maupun duo Hartono. Pada 13 Agustus 2019, Prajogo juga dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Dari Supir Angkot, Kini Prajogo Pangestu Kempit Kekayaan Bersih Rp1.000 Triliun
Berita Terkait
-
Dari Supir Angkot, Kini Prajogo Pangestu Kempit Kekayaan Bersih Rp1.000 Triliun
-
Harta Tembus Rp 1.000 Triliun, Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya ke-27 Dunia
-
Keluarga Hartono Jadi Orang Terkaya di Seri A, Kalahkan Pemilik Fiorentina Hingga Juventus
-
4 Sosok Perempuan Miliarder di Antara 50 Orang Terkaya di Indonesia
-
Monica Putri Rasyid Anak Siapa? Anak Crazy Rich Pangkalan Bun Nikah, Maharnya Berlian 50,50 Karat dan Emas 1,5 Kg
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rahasia Aroma Woody: Mengapa Wangi Kayu Tak Lekang Waktu
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan