Suara.com - Ceramah Ustaz Adi Hidayat tentang hukum musik dalam Islam menuai pro dan kontra. Untuk gambaran, pendakwah yang juga dikenal dengan nama UAH itu memperbolehkan musik karena merujuk pada adanya Asy Syu’ara (Para Penyair) di dalam Al Quran.
Namun dakwah ini membuat UAH dikritik oleh Ustaz Muflih Safitra yang berbeda pandangan dengannya. Tak hanya itu, beberapa warganet juga tega mengkafirkan UAH, sebagaimana dilihat di akun Facebook Maryono Al-Atsary.
Padahal riwayat pendidikan UAH sebagai seorang penceramah tak bisa dipandang sebelah mata, bahkan dirinya sudah mendapatkan gelar Doktor Kehormatan di bidang Manajemen Pendidikan Islam.
Riwayat Pendidikan Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat yang dilahirkan pada 11 September 1984 mempunyai riwayat pendidikan yang panjang dan sangat mentereng. Gelar lulusan atau murid terbaik seolah tak pernah luput didapatkannya, bahkan sejak bersekolah di TK Pertiwi Pandeglang (1989), SDN Karaton 3 Pandeglang, serta SDN III Pandeglang.
Di tingkat SD ini pula UAH mulai disekolahkan di Madrasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang hingga kerap didaulat menjadi penceramah cilik di wisuda santri. Lalu pada tahun 1997, UAH melanjutkan studi ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang setingkat dengan SMP dan SMA di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut.
Lulus dengan predikat santri teladan di bidang Agama dan Umum, UAH berkuliah dengan jalur PMDK di Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas Al Azhar Kairo.
Tahu 2005, UAH memutuskan meninggalkan program FDI dengan IPK 3.98 karena mendapat undangan khusus melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya. Di sana, UAH mempelajari berbagai disiplin ilmu seperti Al Quran, Hadist, Fiqih, Ushu Fiqh, Tarikh, dan Lughah secara intensif.
Di Libya, UAH sempat menimba ilmu dari banyak tokoh sesuai bidang keilmuan masing-masing, serta mengambil program bahasa Lughah Arabiyyah wa Adabuha. Tak heran jika UAH sempat diangkat menjadi Ketua Dewan Khatib di Masjid Dakwah Islamiyyah Tripoli (2009), mengikuti dialog internasional dengan para pakar agama, serta mengisi acara kebudayaan Islam di televisi Libya.
Baca Juga: Ceramah Musik Dikritik, Intip 6 Potret Rumah Ustaz Adi Hidayat Sederhana Nuansa Putih
Tahun 2011, UAH kembali ke Indonesia dengan gelar akademi Lc. UAH lalu melanjutkan studi S2 di UIN Bandung, dan pada tahun 2023, dirinya mendapat gelar Doktor Honoris Causa (H.C.) di bidang Manajemen Pendidikan Islam oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound