Suara.com - Ruben Onsu baru-baru ini mengungkapkan kondisinya yang mengejutkan publik. Penyakit yang diidap oleh Ruben Onsu akhirnya terungkap. Belum lama ini ia dilarikan ke rumah sakit di Majalengka, Jawa Barat di sela kegiatan syutingnya.
Dalam sebuah wawancara, Ruben mengungkapkan bahwa ia menderita empty sella syndrome (ESS). Penyakit ini adalah sebuah kondisi langka yang terdeteksi melalui hasil pemeriksaan MRI yang beberapa kali ia lakukan.
"Kemarin aku udah MRI, jadi ada bercak-bercak putih di bagian otak A'. Dan yang kedua juga ada empty sella syndrome," ujarnya dalam acara FYP.
Apa Itu Empty Sella Syndrome?
ESS, atau sindrom sella kosong, merupakan kelainan yang terjadi pada struktur tengkorak yang disebut sella turcica, tempat di mana kelenjar pituitari berada. Sella turcica seharusnya memuat kelenjar pituitari dan cairan serebrospinal, namun pada kasus ESS, sella tersebut terlihat kosong atau hanya terisi sebagian oleh cairan serebrospinal. Ada dua jenis utama ESS:
1. Empty Sella Syndrome Primer
Terjadi ketika sebagian otak menekan sella turcica dan meratakan kelenjar pituitari. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi ini sering kali terjadi pada orang dewasa, terutama yang obesitas atau memiliki tekanan darah tinggi.
2. Empty Sella Syndrome Sekunder
Terjadi ketika kelenjar pituitari rusak karena penyebab tertentu. Ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti trauma kepala, tumor, atau pengobatan radiasi.
Empty Sella Syndrome Apakah Berbahaya?
Apakah ESS berbahaya? Secara umum, ESS tidak dianggap sebagai ancaman langsung bagi kehidupan. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengganggu, terutama terkait dengan masalah hormonal.
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul termasuk hipopituitarisme (produksi hormon pituitari yang rendah), kekurangan hormon adrenal, anemia, rinorea (hidung berlendir), infertilitas, dan bahkan tumor.
Bagi banyak orang dengan Empty Sella Syndrome, gejala mungkin tidak terlalu mengganggu dan tidak mempengaruhi harapan hidup. Namun, jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu Empty Sella Syndrome yang diidap oleh Ruben Onsu dan apakah berbahaya.
Baca Juga: Ruben Onsu Hanya Tidur Maksimal 3 Jam Sehari, Padahal Ini Alasan Tubuh Perlu Istirahat Cukup
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ramalan Zodiak 22 November 2025: Taurus Akan Berbuah Manis, Virgo Lembutlah Pada Pasangan
-
5 Shio Paling Beruntung 22 November 2025, Rezeki dan Asmara Beriringan
-
Dari Street Art Hingga Supercar Mahal: Intip Kolaborasi Lintas Dunia di Streetscape 2025
-
Wajib Coba! Tenya, Restoran Tempura Legendaris Jepang, Buka Gerai Kedua di Gandaria City
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa