Suara.com - Bermain untuk anak-anak kerap kali dianggap kegiatan sia-sia dibandingkan dengan belajar. Padahal, sama seperti belajar, bermain juga penting bagi anak bahkan menjadi salah satu hak bagi mereka. Hal tersebut sebagaimana amanat dalam Konvensi Hak Anak dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lewat bermain anak juga bisa sekaligus belajar banyak hal. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti Sulistyaningrum mengatakan, salah satu permainan yang sekaligus bisa membuat anak belajar ialah lego.
"Zaman saya kecil main lego juga dan permainan ini membuat kita jadi kreatif, punya gagasan, ide karena harus merancang bongkar pasang itu," kata Woro dalam keterangannya, Minggu (26/5/2024).
Selain menjalankan amanat Konvensi Hak Anak PBB, menurut Woro, bermain juga bisa jadi cara mengalihkan anak-anak dari selalu penggunaan ponsel dan melindunginya dari risiko paparan informasi negatif di media sosial.
"Di luar permainan tradisional ada jenis permainan lain yang bisa dioptimalkan untuk membuat anak belajar sambil bermain. Memang sesuai dengan Konveksi Hak Anak, bermain adalah menjadi hak anak. Jadi jangan sampai orang tua atau pengasuh membuat anak tidak boleh bermain, salah besar. Bermain untuk mengembangkan potensi anak," tuturnya.
Lewat permaianan lego, lanjut Woro, anak-anak bisa mengembangkan ide, gagasan, bahkan cita-citanya. Dari karya legi juga anak berkesempatan partisipasi dalam menyampaikan saran juga kritik terhadap sesuatu.
Meski bisa dilakukan seorang diri, lego umumnya juga akan melibatkan beberapa orang. Woro menyampaikan ahwa hal tersebut juga bisa jadi momen anak untuk belajar bersosialisasi dan kerja sama.
"Lego mengasah keterampilan berpikir kritis, bekerja sama, juga belajar menuangkan ide. Artinya bahwa dengan berbagai macam media kita bisa bekerja sama, belajar untuk menuangkan ide. Bermain itu jangan dianggap hanya senang-senang. Tapi bermain juga jadi sarana untuk bersosialisasi," ujar Woro.
Baca Juga: BIK Raih Medali Silver di Young Spikes Asia untuk Kampanye Kesehatan Mental
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Tak Perlu ke Studio, Ini Cara Edit Pas Foto Pakai AI Tanpa Aplikasi
-
Rekam Jejak Karier Komjen Suyudi Ario Seto, Kepala BNN Bakal Gantikan Kapolri Listyo Sigit?
-
Kapan PPPK Paruh Waktu Diangkat? Ini Jadwal, Gaji, dan Syarat Daftar
-
Mengintip Besar Uang Beasiswa LPDP, dari Biaya Hidup hingga Tunjangan Penelitian
-
6 Rekomendasi Sampo Anti Ketombe Terbaik: Ampuh, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
6 Pilihan Parfum yang Cocok Dipakai di Hari Pernikahan, Bikin Momen Makin Berkesan
-
Siapa istri Narji? Sukses Kelola Uang Bulanan dari Suami Jadi Tanah 1000 Hektare
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya