Suara.com - Industri pertanian Indonesia perlu terus memperbaiki diri, agar kualitas produk pertanian lokal bisa jadi andalan masyarakat Tanah Air. Kira-kira apa ya kekurangannya?
Executive Chef Amuz Restaurant, Chef Gilles Marx menjelaskan agar buah dan sayur kualitasnya tetap terjaga hingga ke tangan konsumen, maka perlu memperhatikan sejak awal mula penyimpanan setelah dipanen.
Ia mencontohkan pertanian di Australia, melakukan pemanenan di pagi hari saat cuaca sangat sejak bahkan cenderung sangat dingin.
Setelah proses panen di pagi hari, kata Chef Gilles para petani langsung melanjutkan dengan menyimpan buah dan sayur ke dalam lemari es. Bahkan proses memasukkannya juga tidak asal, karena akan disesuaikan dengan ukuran buah atau sayur tersebut.
"Jadi setiap ukuran yang berbeda masuk ke dalam satu kotak dan kemudian langsung didinginkan, jadi tetap akan sangat dingin dari awal atau dari panen hingga pengiriman. Itu sangat penting," ujar Chef Gilles dalam acara Taste and Create with Australia 2024 di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Chef Gilles juga menyayangkan di Indonesia kerap ditemukan proses memanen dilakukan langsung dengan paparan sinar matahari selama beberapa waktu. Kondisi inilah yang membuat buah dan sayur berisiko cepat rusak sejak awal proses panen.
"Kadang-kadang kita memiliki masalah di Indonesia ketika mereka memanen dan kemudian diangkut ke dalam truk dan kemudian dijemur di bawah sinar matahari dari Bogor ke Jakarta di dalam truk tanpa pendingin. Itu sebabnya sayuran langsung rusak dan Anda tidak bisa menyimpannya begitu lama. Pendingin sangat penting," jelas Chef Gilles.
Efek buruk sayur segar terpapar sinar matahari
Sayur dan buah yang baru dipanen namun langsung terpapar sinar matahari maka akan membuat kualitas produk pertanian berkurang. Efek buruknya seperti vitamin buah dan sayur berkurang.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Awasi Ketat Sektor Industri
Ini karena paparan sinar matahari dapat memecah vitamin, terutama vitamin C, yang sensitif terhadap cahaya.
Tidak hanya itu karena sayur dan buah mengandung antioksidan, karena kelembapan serta kandungan air. Sedangkan sinar matahari langsung dapat menyebabkan sayuran kehilangan kelembaban, membuatnya layu dan tidak lagi segar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
Pet Kingdom & Paw Friends Berhasil Kumpulkan 13 Ton Makanan untuk 17 Shelter di Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Selama Akhir Pekan 15-16 November 2025, Kamu Termasuk?
-
Kesenjangan Pendidikan di Desa Masih Lebar, Kolaborasi Program Beasiswa Ini Jadi Harapan Baru