Suara.com - Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki cara kreatif untuk melibatkan komunitas transpuan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.
Mereka melibatkan kelompok transpuan dari Srikandi Pakuan untuk bisa memanfaatkan limbah rumah tangga agar mempunyai nilai ekonomis lewat program Panca Lucta.
"Penumbuhan kepedulian terhadap lingkungan harus dilakukan oleh semua kalangan, termasuk transpuan, sehingga dapat memperluas pemahaman dan merancang solusi yang komprehensif untuk berbagai permasalahan lingkungan di masa mendatang," ujar Putri Nurul Faizah, Ketua Tim Panca Lucta, saat ditemui di sekretariat Srikandi Pakuan, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Putri menjelaskan, alasan mereka melibatkan Srikandi Pakuan, karena komunitas transpuan seringkali termarjinalkan dalam kehidupan sosial masyarakat.
"Stigma buruk terhadap orientasi dan tingkah laku transpuan mengakibatkan kurangnya keterlibatan transpuan dalam menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Padahal, masalah sosial dan lingkungan ini berdampak besar pada kehidupan transpuan," ujar Putri.
Dalam pelibatan kelompok transpuan ini, Putri menjelaskan bahwa program Panca Lucta menggunakan metode pendekatan, Participatory Learning and Action (PLA), yang merupakan pengembangan dari metode "learning by doing".
"PLA melibatkan proses belajar melalui ceramah, diskusi, dan curah pendapat. Program ini terdiri dari lima langkah kegiatan: Find the Ambition, Up-Skilling Step, Autonomy Step, Execution Step, dan Enforce the Step," kata Putri.
Dalam program ini, tranpuan dilibatkan untuk membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, pemanfaatan limbah plastik, hingga membuat ecoprinting. Pemberdayaan melalui program Panca Lucta bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelestarian alam dan lingkungan.
Selain Putri Nurul Faizah, tim Panca Lucta juga terdiri dari Muhammad Arizal Ferdiansyah, Indra Asdy Safadilla, Josan Malik Ibrahim, dan Safina Addini Rahmah.
Baca Juga: Kerja Sama Lakukan Penelitian Pengembangan Senyawa Obat-obatan pada Satwa Primata
"Dengan melibatkan komunitas transpuan, program ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif baik dalam hal lingkungan maupun pemberdayaan sosial bagi kelompok yang seringkali terpinggirkan," kata Putri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Apakah Habib Bahar bin Smith Keturunan Nabi? Lagi Viral gegara Isu Pernikahan Rahasia
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV