Suara.com - Baru-baru ini Gamelan Sekaten digelar di Keraton Solo untuk menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Lantas, bagaimana sejarah tradisi gamelan Sekaten? Berikut ini ulasan sejarahnya lengkap dengan fungsi dan tradisinya.
Diketahui bahwa tradisi Gamelan Sekaten ini merupakan bagian dari serangkaian acara yang berlangsung di Keraton Solo. Acara kirab tahunan ini diselenggarakan dari Keraton Solo menujuBangsal Pradangga Masjid Agung.
Bicara mengenai tradisi gamelan Sekaten, mungkin masih ada sebagian orang yang belum tahu mengenai sejarahnya. Nah untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan mengenai sejarah tradisi Gamelan Sekaten lengkap dengan fungsi dan tradisinya.
Sejarah Tradisi Gamelan Sekaten
Gamelan sekaten merupakan jenis gamelan Jawa yang biasanya dimainkan pada saat tradisi Sekaten digelar. Adapun tradisi gamelan Sekaten ini diselenggarakan di dua keraton yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta Hadiningrat.
Tradisi gamelan sekaten ini digelar guna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Gamelan Sekaten ini kali pertama dikembangkan pada masa Kesultanan Demak. Pada masa itu, gamelan dijadikan sebagai media untuk dakwah atau penyebaran agama Islam yang digagas Wali Sanga.
Berdasarkan cerita turun-temurun, dakwah Islam menggunakan gamelan dilakukan Wali Sanga pada abad 16. Sebelumnya, masyarakat Jawa hanya tahu Hindu dan Buddha, serta gamelan dikenal sebagai bagian upacara adatnya.
Karena hal ini, untuk memudahkan Wali Sanga dalam penyebaran agama Islam pada masa itu, Wali Songo pun memilih menggunakan gamelan sebagai media dakwah. Gamelan tersebut lantas ditabuh dengan keras di dekat masjid agar terdengar sampai jauh.
Karena bunyi gamelan tersebut, orang Jawa pada masa itu pun akan datang ke area masjid untuk melihat wujud gamelan. Berasal dari latar belakangan inilah akhirnya tercipta gamelan Sekaten yang sampai saat ini berlangsung di bulan Maulud.
Baca Juga: Bacaan Barzanji Maulid Nabi Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
Fungsi Gamelan Sekaten
Gamelan Sekaten ini memiliki sejumlah fungsi baik bagi raja, ulama maupun masyarakat. Nah untuk selengkapnya, berikut ini beberapa fungsi gamelan Sekaten:
- Bagi Raja: Fungsi gamelan bagi Raja pada acara Sekaten itu sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran serta kekuasaan raja. Selain itu, fungsi gamelan juga sebagai sarana untuk memperkokoh kerajaan serta kolektifitas sosial.
- Bagi Ulama: Fungsi gamelan bagi ulama pada acara Sekaten yaitu sebagai sarana untuk dakwah atau penyebaran agama Islam kepada masyarakat.
- Bagi masyarakat: Fungsi gamelan bagi masyarakat pada acara Sekaten yaitu untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi, serta kesehatan badan dan jiwa. Selain itu, gamelan juga berfungsi sebagai sarana hiburan dan rekreasi
Tradisi Gamelan Sekaten
Tradisi perayaan Sekaten yang berlangsung di Surakarta digelar selama tujuh hari. Adapun kata Sekaten asal katanya dari syahadatain, yang artinya dua kalimat syahadat. Dua kalimat syahadat secara simbolik direpresentasikan ke dalam dua gamelan.
Dua gamelan tersebut dikenal juga dengan nama Kanjeng Kyai Guntur Sari dan Kanjeng Kyai Guntur Madu. Adapun dua gamelan ditempatkan di tempat berbeda di halaman Masjid Agung di kawasan Keraton Surakarta, tepatnya di Bangsal Pradangga Kidul dan Bangsal Pradangga Lor.
Dua gamelan ini biasanya ditabuh secara bergantian yang dibunyikan selama seminggu atau tujuh hari dalam tradisi galeman Sekaten. Tradisi ini berlangsung sampai tiba puncaknya acara Grebeg Maulud dalam acara peringatan Maulid Nabi SAW.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Sensasi Musim Dingin di Jakarta! IDD Sulap Liburan Akhir Tahun dengan Salju dan Pohon Natal Raksasa
-
5 Cushion dengan Formula Skincare untuk Usia 50-an, Bantu Samarkan Keriput
-
5 Sunscreen Tahan Air dan Keringat untuk Pelari agar Kulit Tidak Belang
-
7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
-
5 Rekomendasi Lip Tint dengan Bahan Pencerah, Cocok untuk Bibir Gelap
-
Apakah PNS Bisa Resign? Simak Aturan dan Syarat Lengkapnya
-
Latihan Bareng Komunitas, Cara Seru Pelari Siapkan Diri Jelang Ajang Lari 2026
-
Mengenal Apa Itu Preloved dan Perbedaannya dengan Barang Second Hand
-
Perjalanan Cinta Byun Yo Han dan Tiffany Young SNSD: Cinlok hingga Rencana Menikah
-
6 Rekomendasi Hair Tonic Anti Rambut Rontok untuk Usia 40 ke Atas