Suara.com - Bacaan barzanji Maulid Nabi merupakan wujud penghormatan dan cinta kepada Rasulullah saw. Dalam kitab barzanji tidak hanya terdapat doa, tetapi juga termuat kisah Nabi Muhammad saw, dari kelahiran, menerima wahyu, sampai wafat.
Bacaan barzanji Maulid Nabi Muhammad ditulis dalam bentuk syair, sehingga ketika dibaca akan timbul irama naik dan turun. Iramanya dapat menciptakan suasana syahdu.
Di bulan Rabiul Awal, khususnya bulan kelahiran Nabi, kita dapat memperbanyak amalan bacaan barzanji maulid nabi. Namun, perlu diketahui bahwa dalam membaca bacaan barzanji Maulid Nabi ada urutannya.
Dikutip dari islam.nu.or.id, tahapan dalam membaca bacaan barzanji Maulid Nabi adalah sebagai berikut:
1. Membaca sura al-fatihah ditujukan kepada Rasulullah saw
2. Mengajak jamaah bersama-sama membaca sholawat Nabi, dilanjutkan membaca bacaan sebagai berikut:
اَلْجَنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّي *** وَيُسَلِّمُ وَيُبَارِكُ عَلَيه
Artinya, “Surga dan segala kenikmatannya merupakan kebahagiaan bagi orang-orang yang bershalawat, mendoakan keselamatan dan keberkahan baginya (Nabi Muhammad saw).”
3. Setiap akan berpindah dari satu bab ke bab lain, diakhiri dengan kalimat bacaan sebagai berikut:
عَطِّرِ اللهم قَبْرَهُ الكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَدِيٍ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيمٍ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْه
Artinya, “Ya Allah, berikanlah wewangian pada kuburnya yang mulia, dengan wangian dari shalawat dan salam. Ya Allah, berilah shalawat, salam dan keberkahan kepadanya.”
4. Bacaan barzanji Maulid Nabi dari bab 1-bab 5, adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 3 Contoh Khutbah Jumat Maulid Nabi Beserta Dalilnya, Berisi Pesan Penuh Makna
Bab I: Abtadiul imlaa-a…
مَوْلِدُ الْبَرْزَنْجِيِّ
﴿الْجَنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّيْ وَيُسَلِّمُ وَيُبَارِكُ عَلَيْهِ﴾
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. أَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ. مُسْتَدِرًّا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ. وَأُثَنِّيْ بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ. مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاهُ. وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ. اَلْمُنْتَقِلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيْمَةِ وَالْجِبَاهِ. وَأَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّبَوِيَّةَ. وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاهُ. وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوْكِ السُّبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةِ. وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِيْ خِطَطِ الْخَطَاءِ وَخُطَاهُ. وَأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّةً. نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحُلَاهُ. وَأَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ تَعَالَى وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّةِ. فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Bismillaahirraḫmaanirraḫiim. Abtadi’ul-imlaa’a bismidz-dzaatil-‘aliyyah. mustadirran faidlal-baraakaati ‘alaa maa anaa lahu wa aulaah, wa utsannii biḫamdin mawaariduhu saa’ighatun haniyyah. mumtathiyan minasy-syukril-jamiili maa thaayaah, wa ushallii wa usallimu ‘alan-nuuril-maushuufi bit-taqaddumi wal-awwaliyyah. al-muntaqili fil-ghuraril-kariimati wal-jibaah, wa astamniḫullaaha ta‘aalaa ridlwaanan yakhushshul-‘itratath-thaahiratan-nabawiyyah. wa ya‘ummush-shaḫaabata wal-atbaa‘a wa man waalaah, wa astajdiihi hidaayatan lisuluukis-subulil-waadliḫatil-jaliyyah. wa ḫifdhan minal-ghawaayati fii khithathil-khathaa’i wa khuthaahu, wa ansyuru min qishshatil-maulidin-nabawiyyi buruudan ḫisaanan ‘abqariyyah. naadhiman minan-nasabisy-syariifi ‘iqdan tuḫallal-masaamiḫu biḫulaah, wa asta‘iinu biḫaulillaahi ta’aalaa wa quwwatihil-qawiyyah, fa innahu laa ḫaula wa laa quwwata illaa billaahi.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku mulai membacakan dengan nama Dzat Yang Mahatinggi. Dengan memohon limpahan keberkahan atas apa yang Allah berikan dan karuniakan kepadanya (Nabi Muhammad ﷺ). Aku memuji dengan pujian yang sumbernya selalu membuatku menikmati. Dengan mengendarai rasa syukur yang indah. Aku mohonkan shalawat dan salam (rahmat dan kesejahteraan) atas cahaya yang disifati dengan kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas seluruh makhluk). Yang ber pindah-pindah pada orang-orang yang mulia. Aku memohon kepada Allah karunia keridhaan yang khusus bagi keluarga beliau yang suci. Dan umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan orang yang dicintainya. Dan aku meminta tolong kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang. Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan. Aku sebar luaskan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi ﷺ. Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya. Dan aku minta tolong dengan daya Allah Ta‘ala dan kekuatan-Nya yang kuat. Karena, sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan per-tolongan Allah.
Bab II: Waba‘du fa-aquulu…
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya
-
Menghapus Dosa Satu Tahun, Kapan Puasa 10 Muharram Tahun 2025
-
Puasa Sunnah Arafah Belum Niat Hingga Pagi Apakah Sah, Ini Penjelasan Ulama