Suara.com - Video tak senonoh antara guru dan murid di Gorontalo adalah salah satu contoh nyata dari tindakan grooming. Sebelumnya, korban yang berinisial PTT mengaku bahwa ia terpaksa berhubungan intim dengan gurunya yang jauh lebih tua karena tertipu oleh perhatian yang diberikan.
PPT juga mengaku bahwa ia sempat kebingungan dengan kondisi yang dialaminya, tetapi tidak memiliki sosok untuk bercerita. Ia juga takut untuk melapor ke pihak ke sekolahan karena tidak punya cukup bukti.
Lantas, apa sebenarnya tindakan grooming yang dialami oleh PPT? Bagaimana kondisi ini bisa membahayakan para korbannya? Berikut ulasannya.
Apa itu grooming?
Grooming adalah salah satu teknik manipulasi pikiran, yang umumnya terjadi pada anak-anak demi mencapai tujuan tertentu. Parahnya, sebagian besar tujuan pelaku grooming pada korban adalah melakukan eksploitasi dan pelecehan seksual.
Pelaku biasanya akan memanfaatkan hubungan dekat dengan korban untuk membangun kepercayaan dan pujian. Setelah itu, mereka akan melakukan teknik manipulasi supaya korban bergantung dengannya sehingga mudah dimanfaatkan.
Sebagai contoh, pelaku akan memberikan sesuatu yang berharga, seperti hadiah atau perhatian khusus pada korban. Alhasil, korban pun akan merasa memiliki kewajiban membalas kebaikan tersebut. Dalam sebagian besar kasus, pelaku akan memaksa korban melakukan sesuatu yang tidak diinginkan, seperti hubungan seksual dengan dalih hubungan timbal balik karena sudah diberi perhatian.
Ciri-ciri grooming
Supaya orang tua dan orang di sekitar bisa lebih waspada, berikut adalah beberapa tanda-tanda seorang anak mungkin menjadi korban grooming.
- Anak-anak menjalin hubungan dengan orang yang usianya jauh lebih tua.
- Anak-anak sering menerima pujian atau hadiah dari orang dewasa di sekitarnya secara berlebihan.
- Banyak menghabiskan waktu dengan pelaku sampai mengabaikan kewajibannya, seperti bolos sekolah atau kabur dari rumah.
- Sering bercerita dengan sosok tersebut, bahkan membanding-bandingkannya dengan orang dewasa lain di sekitarnya.
Dampak grooming
Child grooming tidak hanya membahayakan fisik, tetapi juga kondisi mental korban. Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Sulit konsentrasi di sekolah.
- Gangguan tidur, seperti insomnia.
- Gangguan kecemasan dan depresi.
- Gangguan stres pascatrauma yang berkepanjangan.
Perawatan pada korban child grooming perlu mendapatkan pendampingan dari psikolog dan keluarga terdekatnya.
Baca Juga: Optimis Lolos dari Hukum, Vadel Badjideh Yakin Laporan Nikita Mirzani Cuma Fitnah
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Selevel Docmart: Harga Lebih Bersahabat, Kualitas Tak Kalah
-
3 Zodiak Paling Beruntung Sepanjang 2026, Karier dan Cinta Dalam Genggaman
-
Hidup Makin Digital, Layanan Antar Barang Ikut Berubah Lebih Personal
-
5 Rekomendasi Krim untuk Mengurangi Kerutan, Harga Terjangkau Mulai Rp15 Ribuan
-
Menuju 2026, Clara Hsu Soroti 4 Sinyal Penting yang Tak Boleh Diabaikan Para Pemimpin
-
26 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 untuk Customer, Menjaga Loyalitas dan Relasi Bisnis
-
5 Serum Retinol Lokal untuk Ibu Rumah Tangga, Efektif Atasi Tanda Penuaan
-
5 Sepatu Skechers yang Diskon 50% di Sports Station, Tahun Baru Gaya Baru
-
4 Pilihan Cushion dengan Hasil Akhir Glowing, Samarkan Ketidaksempurnaan Kulit
-
3 Zodiak Mengalami Perubahan Hidup Mulai 1 Januari 2026, Masa Sulit Berakhir!