Suara.com - Dua tokoh publik Indonesia, Raffi Ahmad dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mencuri perhatian dengan pencapaian mereka. Perbandingan kampus keduanya pun disebut bak langit dan bumi. Kenapa bisa begitu ya?
Raffi Ahmad menuai kontroversi setelah menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand. Di sisi lain, AHY meraih gelar doktoral dari Universitas Airlangga (Unair), salah satu universitas ternama di Indonesia.
Kedua kasus ini menyoroti pentingnya kredibilitas dan kualitas lembaga pendidikan di Indonesia. Kita simak yuk perbandingan keduanya!
1. Raffi Ahmad dan Kontroversi Gelar dari UIPM
Raffi Ahmad, artis dan pengusaha terkenal, baru-baru ini menerima gelar doktor honoris causa dari UIPM Thailand. Namun, gelar tersebut langsung memicu kontroversi. Banyak pihak mulai mempertanyakan legalitas dan kredibilitas universitas tersebut, terutama setelah ditemukan bahwa lokasi kampus yang tercantum di situs resmi UIPM ternyata adalah sebuah hotel atau apartemen. Selain itu, status akreditasi UIPM juga diragukan, meskipun mereka mengklaim telah diakui oleh Asosiasi Universal Perguruan Tinggi dan Universitas Profesional (UAPCU).
Kontroversi ini semakin meluas setelah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa UIPM tidak terdaftar sebagai lembaga pendidikan tinggi yang diakui di Indonesia. Banyak yang meragukan proses pemberian gelar tersebut, terutama karena metode pembelajaran UIPM yang seluruhnya daring dan biaya pendidikan yang relatif rendah dibandingkan dengan universitas ternama lainnya.
Beberapa poin utama yang menjadi sorotan dalam kasus UIPM antara lain:
- Legalitas dan Kredibilitas: UIPM tidak terdaftar sebagai institusi resmi di Indonesia, dan domain situsnya yang menggunakan ".com" alih-alih ".ac.id" menimbulkan kecurigaan terkait kredibilitasnya.
- Lokasi Fisik yang Meragukan: Alamat kampus yang tercantum ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, menambah keraguan terhadap institusi ini.
- Kualitas Akademik: Selain masalah legalitas, kualitas akademik UIPM juga dipertanyakan, termasuk bahasa dan tata cara penulisan yang dianggap kurang profesional.
Kontroversi ini menimbulkan kekhawatiran akan komersialisasi gelar akademik dan pentingnya masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih lembaga pendidikan. Kasus UIPM menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga martabat dan kualitas pendidikan tinggi.
2. AHY Raih Gelar Doktoral dari Universitas Airlangga
Baca Juga: Santainya Raffi Ahmad walau Kena Blunder Gelar Doktor Kehormatan: Apa Masalahnya? Saya Gak Maling
Di sisi lain, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil menambah deretan prestasi akademiknya dengan meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga, Surabaya. Setelah tiga tahun menempuh pendidikan, AHY mempertahankan disertasinya yang berjudul "Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045" dalam sidang terbuka yang dihadiri oleh para guru besar dan akademisi.
AHY, yang sebelumnya sudah memiliki sejumlah gelar akademik dari universitas internasional seperti Nanyang Technological University dan Harvard University, menegaskan pentingnya kepemimpinan transformasional dalam mempersiapkan Indonesia menuju era Indonesia Emas 2045. Rektor Unair, Profesor Moh Nasih, menyatakan bahwa AHY adalah doktor ke-88 dari program tersebut dan menjadi contoh dari keberhasilan program doktoral Unair yang berfokus pada pengembangan pemimpin masa depan.
Universitas Airlangga, tempat AHY menyelesaikan studi doktoralnya, telah lama dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia. Dengan program doktoral yang unggul, Unair terus berupaya menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melalui program doktoralnya, Universitas Airlangga terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa lulusan program ini mampu bersaing di kancah global.
Kasus UIPM dan pencapaian akademik AHY di Unair memberikan refleksi penting tentang dunia pendidikan di Indonesia. Sementara lembaga seperti UIPM menghadapi kritik tajam atas legalitas dan kredibilitasnya, Universitas Airlangga menunjukkan bagaimana kualitas pendidikan tinggi yang terjamin dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul.
Masyarakat perlu lebih kritis dan berhati-hati dalam memilih institusi pendidikan agar tidak tergiur dengan tawaran gelar akademik yang tidak jelas, demi menjaga integritas dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pinkfong Baby Shark Run 2025 Hyundai dan Dipha Barus: Lebih 1.600 Orang Tua dan Anak Berpartisipasi
-
Apakah Malam Perlu Pakai Sunscreen? Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Banyak Orang
-
5 Rekomendasi Stroller Bayi Lipat Under Rp250 Ribuan, Cocok Dibawa saat Motoran
-
Promo Superindo Hari Ini: Cek Katalog Super Hemat 26 November 2025 Beras hingga Daging
-
Apakah Boleh Pakai Toner Eksfoliasi Setiap Hari?
-
Indomaret Jual Bedak Apa Saja? Ini 5 Rekomendasi yang Murah dan Bagus
-
6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
-
5 Sepatu Lokal Multifungsi, Nyaman Dipakai Lari dan Berbagai Aktivitas Mulai Rp200 Ribuan
-
7 Sunscreen Vitamin C untuk Samarkan Noda Hitam, Bikin Kulit Cerah Maksimal
-
Kisah Perempuan Tambakrejo Bangun Ketangguhan Pesisir Lewat Olahan Mangrove